Senyum adalah sunnah Sederhana .. Sistem Penerangan Wajah .. Sistem Pendinginan Kepala .. Sistem Pemanasan Hati .. Sistem Sparkling dari Mata .. Sistem Relaxing Pikiran .. Dan Shadaqah yang paling mudah ... Jadi Semoga Allah selalu menjaga u bahagia dan tersenyum.”

Senin, 14 Juni 2010

TEKNIK PEMBELAJARAN


TEKNIK PEMBELAJARAN

Teknik pembelajaran adalah strategi yang digunakan guru dalam menyajikan materi pelejaran yang disajikan dapat dipahami oleh siswa sehingga tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan dapat dicatat sebaik-baiknya.

Oleh karena itu seorang guru harus mengenal, mempelajari dan menguasai banyak teknik penyajian agar dapat menggunakan teknik pembelajaran yang bervariasi sehingga mampu mengupayakan proses belajar mengajar yang optimal.

Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajarnya. Horward Kingseley dalam Sudjana (2005:22) membagi tiga macam hasil belajar yaitu :

1. Keterampilan dan kebiasaan

2. Pengetahuan dan pengertian, dan

3. Sikap dan cita-cita

Sedangkan Gegne membagi lima kategori hasil belajar, yaitu :

a. Informasi Verbal,

b. Keterampialn intelektual,

c. Strategi kognitif,

d. Sikap, dan

e. Keterampialan motoris.

Dalam sistem pendidikan nasional rumusan tujuan pendidikan baik tujuan kurikuler maupun tujuan instruksional menggunakan klasifikasi hasil belajar dari Benyamin Bloom yang secara garis besar membaginya menjadi tiga ranah, yaitu :

1. Ranah Kognitif (cognitive domain)

Arikunto (2002:120) membagi hasil belajar intelektual yang terdiri dari enam aspek yaitu :

a. Penegtahuan, siswa mengingat kembali satu atau lebih fakta-fakta yang sederhana.

b. Pemahaman, siswa memahami hubungan yang sederhana di antara fakta-fakta atau konsep.

c. Aplikasi, siswa dituntut memiliki kemampuan untuk menyeleksi atau memilih suatu abstrasi tertentu (konsep, hokum, aturan, gagasan, cara) secara tepat untuk diterapkan dalam suatu situasi baru dan menerapkannya secara benar.

d. Analisis, siswa menganalisis suatu hubungan atau situasi yang kompleks atau konsep-konsep dasar.

e. Sintesis (Synthesis), siswa menggabungkan dan menyusun kembali hal-hal yang spesifik agar dapat mengembangkan suatu struktur baru.

f. Evaluasi, siswa mampu menerapkan pengetahuan dan kemampuan yang telah dimiliki

2. Ranah Afektif (affective domain)

Meliputi penerimaan, jawaban atau reaksi, penilaian, organisasi dan internalisasi.

3. Ranah Psikomotoris (Psychomotor domain)

Meliputi hasil belajar keterapmpilan dan kemampuan bertindak. Enam aspek yang termasuk kedalam ranah psikomotoris yaitu gerakan refleks, keterampilan gerakan dasar, kemampuan perceptual, keharmonisan atau ketetapan, gerakan keterampilan kompleks, dan gerakan ekspresif dan interpretative.

Sudjana (2005:23) menyatakan bahwa diantara ketiga ranah tersebut ranah kognitiflah yang paling banyak dinilai oleh guru karena berkaitan dengan kemampuan siswa dalam menguasai materi pembelajaran.

Dalam proses belajar mengajar, menurut Purwanto (2004:28) guru harus memiliki strategi agar siswa dapat belajar secara efektif dan efisien serta mendapatkan hasil belajar yang diinginkan. Salah satu langkah untuk memiliki strategi adalah harus menguasai teknik-teknik penyajian, atau biasanya disebut metode mengajar. Hal ini dikarenakan penggunaan metode tersebut memiliki kaitannya dengan masalah hasil belajar siswa yang dapat dilihat dari hasil prestest dan Postest. Prestest yaitu tes yang diberikan sebelum pelajaran dimulai dan bertujuan untuk mengetahui sampai mana penguasaan siswa terhadap bahan pengajaran ( pengetahuan dan keterampilan) yang akan diajarkan. Postest yaitu tes yang diberikan pada setiap akhir program satuan pengajaran

Banyak teknik pembelajaran yang selama ini sering digunakan untuk mendapat hasil belajar yang diinginkan. Teknik tersebut Menurut Sudirman (2002:79) diantaranya adalah teknik ceramah, teknik Tanya jawab, teknik pengamatan, dan teknik pembelajaran partisipatif tetapi dalam penelitian ini penulis mencoba menggunakan teknik quantum learning.

INDIKATOR PRESTASI


Dalam proses pendidikan, umumnya para ahli pendidikan mengklasifikasikan tipe hasil belajar siswa menjadi tiga aspek ; yaitu kognitif (pengusaha intelektual), Afektif (berhubungan dengan sikap dan nilai), Psikomotorik (Kemampuan, keterampilan, bertindak, berprilaku). Menurut Nana Sujana (2002:49) ketiga aspek tersebut tidak dapat dipisahkan, bahkan membentuk hubungan hirarki. Sebagai tujuan yang hendak dicapai ketiganya harus nampak sebagai hidup belajar siswa dari proses pengajaran di sekolah.

Muhibbin Syah (2001:150) menyatakan bahwa pokok untuk memperoleh ukuran dan data hasil belajar siswa adalah mengetahui garis-garis besar indikator (petunjuk adanya prestasi tertentu) terlebih dahulu. Disini penulis hanya akan mengungkapkan indikator-indikator dari tipe hasil kognitif yang menyangkut kepada hasil prestasi siswa dari mata pelajaran pendidikan agama islam sesuai dengan indikator yang akan digunakan dalam penelitian. Diambil dari pendapat Taksonomi Bloom yang dikutip Uzer Usman (2001:34) yaitu : (a) Kognitif pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis, evaluasi), (b) afektif (penerimaan, memberi respon, penilaian, pengorganisasian, karakterisasi). (c) Psikomotor (Peniruan, manipulasi, ketetapan, artikulasi, dan pengalamiahan).

TEKNIK PEMBELAJARAN DAN HASIL BELAJAR

Teknik pembelajaran adalah strategi yang digunakan guru dalam menyajikan materi pelejaran yang disajikan dapat dipahami oleh siswa sehingga tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan dapat dicatat sebaik-baiknya.

Oleh karena itu seorang guru harus mengenal, mempelajari dan menguasai banyak teknik penyajian agar dapat menggunakan teknik pembelajaran yang bervariasi sehingga mampu mengupayakan proses belajar mengajar yang optimal.

Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajarnya. Horward Kingseley dalam Sudjana (2005:22) membagi tiga macam hasil belajar yaitu :

1. Keterampilan dan kebiasaan

2. Pengetahuan dan pengertian, dan

3. Sikap dan cita-cita

Sedangkan Gegne membagi lima kategori hasil belajar, yaitu :

a. Informasi Verbal,

b. Keterampialn intelektual,

c. Strategi kognitif,

d. Sikap, dan

e. Keterampialan motoris.

Dalam sistem pendidikan nasional rumusan tujuan pendidikan baik tujuan kurikuler maupun tujuan instruksional menggunakan klasifikasi hasil belajar dari Benyamin Bloom yang secara garis besar membaginya menjadi tiga ranah, yaitu :

1. Ranah Kognitif (cognitive domain)

Arikunto (2002:120) membagi hasil belajar intelektual yang terdiri dari enam aspek yaitu :

a. Penegtahuan, siswa mengingat kembali satu atau lebih fakta-fakta yang sederhana.

b. Pemahaman, siswa memahami hubungan yang sederhana di antara fakta-fakta atau konsep.

c. Aplikasi, siswa dituntut memiliki kemampuan untuk menyeleksi atau memilih suatu abstrasi tertentu (konsep, hokum, aturan, gagasan, cara) secara tepat untuk diterapkan dalam suatu situasi baru dan menerapkannya secara benar.

d. Analisis, siswa menganalisis suatu hubungan atau situasi yang kompleks atau konsep-konsep dasar.

e. Sintesis (Synthesis), siswa menggabungkan dan menyusun kembali hal-hal yang spesifik agar dapat mengembangkan suatu struktur baru.

f. Evaluasi, siswa mampu menerapkan pengetahuan dan kemampuan yang telah dimiliki

2. Ranah Afektif (affective domain)

Meliputi penerimaan, jawaban atau reaksi, penilaian, organisasi dan internalisasi.

3. Ranah Psikomotoris (Psychomotor domain)

Meliputi hasil belajar keterapmpilan dan kemampuan bertindak. Enam aspek yang termasuk kedalam ranah psikomotoris yaitu gerakan refleks, keterampilan gerakan dasar, kemampuan perceptual, keharmonisan atau ketetapan, gerakan keterampilan kompleks, dan gerakan ekspresif dan interpretative.

Sudjana (2005:23) menyatakan bahwa diantara ketiga ranah tersebut ranah kognitiflah yang paling banyak dinilai oleh guru karena berkaitan dengan kemampuan siswa dalam menguasai materi pembelajaran.

Dalam proses belajar mengajar, menurut Purwanto (2004:28) guru harus memiliki strategi agar siswa dapat belajar secara efektif dan efisien serta mendapatkan hasil belajar yang diinginkan. Salah satu langkah untuk memiliki strategi adalah harus menguasai teknik-teknik penyajian, atau biasanya disebut metode mengajar. Hal ini dikarenakan penggunaan metode tersebut memiliki kaitannya dengan masalah hasil belajar siswa yang dapat dilihat dari hasil prestest dan Postest. Prestest yaitu tes yang diberikan sebelum pelajaran dimulai dan bertujuan untuk mengetahui sampai mana penguasaan siswa terhadap bahan pengajaran ( pengetahuan dan keterampilan) yang akan diajarkan. Postest yaitu tes yang diberikan pada setiap akhir program satuan pengajaran

Banyak teknik pembelajaran yang selama ini sering digunakan untuk mendapat hasil belajar yang diinginkan. Teknik tersebut Menurut Sudirman (2002:79) diantaranya adalah teknik ceramah, teknik Tanya jawab, teknik pengamatan, dan teknik pembelajaran partisipatif tetapi dalam penelitian ini penulis mencoba menggunakan teknik quantum learning.