Senyum adalah sunnah Sederhana .. Sistem Penerangan Wajah .. Sistem Pendinginan Kepala .. Sistem Pemanasan Hati .. Sistem Sparkling dari Mata .. Sistem Relaxing Pikiran .. Dan Shadaqah yang paling mudah ... Jadi Semoga Allah selalu menjaga u bahagia dan tersenyum.”

Jumat, 16 Desember 2011

AKU BAHAGIA

“Sudah dua belas tahun kita menikah, tapi belum sedikitpun kita bahagia”, kata seorang suami kepada istrinya.



“Maksud ayah?”, sahut istrinya bingung karena tak seperti biasa suaminya bersikap seperti ini.

“Maafkan aku bu, nggak seperti keluarga lainnya yang hidup bahagia dan mapan, selama ini aku belum bisa bahagiakan kamu dan anak-anak, apalagi pekerjaanku seperti ini, hanya seorang tukang sampah keliling di kampung ini”, terang suaminya menjelaskan.



“Maksud ayah, aku dan anak-anak tidak bahagia? Kata siapa begitu? Tidak seharusnya ayah berkata seperti itu. Aku merasa bahagia walaupun keadaan kita susah seperti ini. Ayah seharusnya bersyukur, karena ini adalah nikmat yang diberikanNYA untuk kita. Banyak orang yang bergelimang harta tapi hidupnya tidak bahagia, banyak orang yang kaya tapi hatinya selalu dirundung duka. Mending kita hidup seperti ini Yah, yang penting hati kita tenang dan bahagia. Masih bisa makan walau seadanya, masih bisa menyekolahkan anak-anak walaupun bukan di sekolah yang mahal, dan ayah bisa mengatur waktu untuk beribadah tidak disibukkan dengan urusan dunia. Anggap pekerjaan ayah ini adalah ibadah karena membuat kampung kita jadi bersih.



Tentang pekerjaan Ayah, Ayah boleh bekerja sebagai tukang sampah, tapi bukan berarti pekerjaan yang ayah jalani adalah sampah. Ayah memang mengambil sampah dari masyarakat, tapi bukan berarti ayah adalah sampah masyarakat. Tangan ayah boleh kotor karena sampah, tapi yang penting tangan ayah tidak pernah berbuat kotor atau dosa.



Biarlah orang memandang ayah rentan terkena penyakit, tapi yang penting ayah tidak membuat orang berpenyakit, apalagi itu penyakit hati. Biarlah juga orang lain menghina ayah, tapi yang penting ayah tidak pernah menghina mereka. Jadi ayah harus tetap bersyukur ya dan ikhlas menjalani ini semua.”, jawab istrinya berusaha menenangkan hati suaminya.



“Ya sayang, kamu memang wanita terbaik yang dianugerahkanNYA untukku. Terima kasih ya istriku, ibu dari anak-anakku, hatiku sekarang bisa sedikit lebih tenang.”, sambung suaminya sambil melempar senyum kecilnya.



Istrinya juga ikut tersenyum melihat suaminya tersenyum tanda berkurang kemurungannya. Oh indahnya hidup bila bisa saling menyejukkan dan mengingatkan, apalagi jika dibumbui dengan rasa ikhlas dan syukur, pasti hidup akan terasa jauh lebih indah lagi jadinya.

cintailah istrimu !

cintailah istrimu !


Ada sepasang suami istri mendatangi seorang ustad yang dikenal sangat bijak dalam menuntaskan perkara umat.

Ustad, tolong bantu kami ustad !! Kami sudah menikah selama 20 tahun, lama-kelamaan rasa cinta itu mulai hilang, kini kami sudah tidak saling mencintai, ustad ! Tolong beri kami solusi ?

Ya akhi, cintailah istrimu ! Jawab ustad itu singkat.

Sang suami merasa bingung, justru itulah masalahnya, maka ia mulai mengulangi pertanyaannya :

ustad, kami sudah menikah selama 20 tahun dan kini kami sudah tidak lagi mencintai ?

Ya akhi, cintailah istrimu !! Jawab ustad itu yang kedua kalinya dengan tegas.

Merasa tidak puas lagi dengan jawabannya, ia bertanya lagi :

tapi ustad, saya sudah tidak lagi mencintai istri saya ?

Ya akhi, cintailah istrimu !!!

Kata cinta bukanlah kata benda dan bukan pula kata sifat yang tiba-tiba ada, Tapi cinta adalah kata kerja !

Kata kerja yang harus dikerjakan, diperjuangkan dan terus-menerus diupayakan !!! Jawabnya tegas.

Seorang yang ingin mendapatkan dan merasakan cinta, ia harus berjuang dan berusaha mencintai.

Bagaimana mungkin cinta itu bisa tumbuh jika tidak pernah ditanam dan bagaimana mungkin bisa berbuah jika tidak pernah dipupuk, dirawat dan dijaga. Seorang yang ingin mendapatkan manisnya cinta harus berjuang hingga cinta itu berbuah.

Sungguh sering dari kita menginginkan cinta tanpa berusaha mencintai terlebih dahulu, ingin di dengar tanpa berusaha untuk mendengar, ingin di hargai tanpa berusaha untuk menghargai.

Siapa yang menanam pastilah dia akan memetiknya.

Hidup ini adalah sebab-akibat, tanpa ada sebab tidak akan ada akibatnya.

Yang harus kita lakukan bukanlah take and give Tapi give and take, berikan maka anda akan mendapatkan.

Karena satu biji yang kita taman, pasti akan Allah beri 700 biji atau lebih, karena Allah mencintai mereka dan mereka mencintai Allah.

Semoga bermanfaat

Keindahan Keluarga

Keluarga nampak terlihat indah bila kita mampu melewati setiap ujian. Bila mampu melewati setiap ujian dengan bersandar kepada Allah maka menjadi keluarga sakinah, mawaddah warahmah. Itulah yang terjadi pada seorang ibu muda yang sudah menikah dua tahun dengan suaminya dan dirinya sedang hamil muda. Ia tidak yakin apakah ia cinta kepada suami atau tidak karena pertama kali mengenal suami waktu kuliah, begitu baik dan banyak pengorbanan yang dilakukan sehingga begitu dirinya lulus kuliah mengajak menikah.



Awalnya waktu itu belum ingin menikah karena ingin menikmati masa muda & membahagiakan orang tua karena mereka hanya hidup dengan berjualan warung kecil dipinggir jalan sampai sekarang tetapi karena merasa tidak enak kepada calon suami akhirnya ia memilih menikah. Sekarang justru menyesal karena melihat orang tua yang harus terus membanting tulang dengan warung kecilnya dan uangnya merasa tidak cukup untuk membantu mereka dan dirinya tidak mampu untuk membantu orang tua, ‘Mas Agus, apa yang harus saya lakukan? Saya ingin bercerai, apakah hal itu lebih baik?



Sore itu ibu muda itu bersama suaminya di Rumah Amalia, saya kemudian menjelaskan padanya bahwa sesungguhnya masalah itu bersumber dari kebingungan dirinya sendiri dalam menentukan sikap. Disatu sisi ia inginkan berbuat baik dengan membantu orang tua dengan memberi materi sementara kemampuannya terbatas. Disisi lain sebagai seorang istri memiliki tanggungjawab mengurus keluarganya sendiri. Bila melalaikan kewajiban utama sebagai seorang istri dengan alasan ingin membahagiakan orang tua tentu saja hal itu tidak dibenarkan. Apakah dengan alasan sudah tidak cinta lagi dengan suami dapat bercerai begitu saja? Lantas bagaimana dengan anak yang dikandungnya? Saya mengajaknnya agar berpikir dengan jernih bahwa apakah yang dilakukan sebenarnya egoisme atau kemuliaan yang mendorong dirinya untuk bercerai dari suami? Bagaimana dengan anak yang dikandungnya, masa depannya masih panjang dan membutuhkan kasih sayang seorang ayah. Lantas bagaimana dengan suami yang mencintainya setulus hati, tentunya saja hatinya terluka dengan keputusan itu.



Cinta senantiasa akan tumbuh berkembang bila senantiasa dipupuk dan disirami, ia akan bisa menumbuhkan cinta didalam hatinya jika berusaha sungguh-sungguh, tidak ada manusia yang sempurna, begitupun dengan suami bukanlah manusia yang sempurna, juga bisa melakukan kesalahan. namun jika ia bisa melihat dari sisi kelebihan dan kebaikan maka sebagai istri mampu melihat dari sisi positif. Demikian juga bila ia hanya melihat kekurangan maka yang terlihat hanya negatifnya aja. Niat baiknya untuk membantu orang tua tentu saja bukan berarti kemudian mengorbankan rumah tangganya dan saya mengingatkan agar tidak meremehkan warung kecil dipinggir jalan yang dimiliki orang tuanya sebab pintu rizki terbuka darimana saja. Pekerjaan apapun yang dilakukan oleh orang tuanya adalah pekerjaan mulia dan sebagai orang tua, beliau juga tidak ingin menjadi beban bagi anak-anaknya, usaha yang dilakukan bukan saja untuk mencari nafkah namun juga ada nilai ibadah. Tentunya orang tua mana yang tidak menangis jika mengetahui bahwa anaknya bercerai karena alasan ingin membahagiakan mereka. Orang tua berharap pernikahan anaknya menjadi keluarga sakinah mawaddah warahmah.



Saya menganjurkan kepada pasangan suami istri itu untuk memohon ampun kepada Allah dan untuk tetap menjaga keutuhan rumah tangganya agar dilimpahkan keberkahan oleh Allah. Juga kepada Ibu sebagai istri lebih mendekatkan diri kepada Allah agar anak yang dikandungnya senantiasa dalam keadaan sehat dan kelak menjadi anak yang sholeh. Keinginannya membantu orang tua tentu saja hal itu tetap bisa dilakukan atas persetujuan suami tanpa harus mengorbankan keutuhan rumah tangganya. Pasangan suami istri itu nampak diwajahnya terlihat senyuman. Ada sebuah kelegaan memahami permasalahan rumah tangga yang dihadapinya. Kebahagiaan itu hadir pada diri mereka, tak lupa mereka memanjatkan puji syukur kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta’ala.



‘Dan diantara tanda-tanda kekuasaanNya ialah Dia menciptakan untukmu istri2 dari jenismu sendiri supaya engkau cenderung dan merasa tenteram kepadanya dan dijadikanNya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar2 terdapat tanda2 bagi kaum berpikir.’ (QS. ar-Rum : 21).


Wassalam

teruntuk suami ku

ketika akad itu telah terucap ada sebuah amanah baru yg hrs kita tanggung bersama amanah sbg seorang istri dan suami

sebuah perjanjian yang telah terikrarkan tidak hanya di hadapan penghulu dan orang-orang namun perjanjian yang disaksikan para malaikat dan Alloh pun memberikan amanah kita untuk menjaga perjanjian suci tersebut Ada yg perlu kita perjuangkan bersama-sama mewujudkan keluarga yg sakinah, mawadah, warahmah keluarga yg senantiasa berada dalam keberkahan Alloh..

saat ini dalam usia pernikahan yang masih sangat beru, ibarat akan memasuki sebuah rumah, maka kini kita baru menginjakkan kaki di halaman rumah tersebut kita belum sampai di terasnya, apalagi di dalam rumah tujuan kita tersebut masih banyak langkah yang harus kita ayunkan untuk sampai ke dalam rumah tersebut masih banyak hal yang harus kita lalui untuk sampai pada tujuan kita.

mungkin akan ada banyak godaan dan ujian sebelum kaki ini menapaki teras rumah itu untuk kemudian masuk ke dalam rumah tersebut seperti roda kehidupan yg kadang di atas kadang di bawah bahwa pernikahan tdk selamanya indah, akan ada masa suka dan duka yg datang silih berganti begitupun dengan kehidupan rumah tangga kita, akan ada cobaan yang harus kita lalui ujian dari Alloh untuk membuat kita makin baik kedepannya agar kita makin dewasa dan bijak menghadapi berbagai permasalahan

jangan sampai ujian-ujian tersebut menjadikan kita mundur ke belakang jangan sampai godaan membuat kita mengingkari amanah dari Alloh jangan sampai membiarkan setan tertawa melihat kita, ketika nafsu tlh mengacaukan perjanjian suci tersebut dan semoga cobaan itu tidak akan membuat kita terpisahkan.

hanya dengan memohon petunjuk dan pertolonganNya, kita bisa atasi segala cobaanNya karena tidak ada cobaan yg diberikanNya melebihi kemampuan kita dan pasti selalu ada hikmah dibalik semua ujian yg kita alami skenarioNya pasti adalah yg terbaik begitupun dengan skenarioNya menyatukan kita dalam sebuah ikatan pernikahan engkau adalah yg terbaik buatku, begitupun diri ini adalah yg terbaik buatmu apapun kondisi dan keadaan pasangan kita, ada sisi-sisi kebaikan disana sehingga Alloh menjodohkan kita dalam ikatan pernikahan semoga dengan pernikahan ini, Alloh bukakan pintu-pintu kebaikan.

Alloh telah memandang pernikahan sebagai sebuah ikatan yang sangat tinggi dan suci mitsaqan gholizha (perjanjian yang berat) kita dituntut harus menjaga kehormatan pernikahan ini karena ada kesetiaan yang harus dirawat atas perjanjian suci tersebut tidak hanya kesetiaan pada teman hidup yang telah ikhlas mencintai tapi lebih dari itu, ada kesetiaan kita pada Alloh sebab ketika menikah kita telah mengambil amanah dariNya…

semoga Alloh berikan kekuatan dan kesabaran kita hadapi semua cobaanNya semoga Alloh kekalkan ikatan kasih sayang kita smp hayat memisahkan semoga Alloh memperbaiki hati dan perilaku kita semoga Alloh senantiasa menyatukan kita dalam kebaikan dan semoga Alloh memanggil kita beserta keturunan kita seperti janji dlm Az-Zuhruf:70 “dan masuklah kesurga bersama istri kamu untuk digembirakan” amin

HARAPAN DAN CITA- CITA ADALAH NAFAS KEHIDUPAN


Kadangkala kita sering tersalah faham dalam membedakan antara putus asa dan pasrah.Ini karena implementasasi keduanya hampir sama yang bermaksud berhenti atau menyerahkan apa saja yang bermaksud berhenti atau menyerahkan apa saja yang bakal terjadi pada suratan takdir.Disini terdapat perbedaan situasi antara pasrah dan putus asa,,contohnya,para dokter ingin melakukan pembedahan kepada seorang pasien yang mengidap jantung yang kritikal,namun ahli keluarganya menolak.Mereka menolak bukan karena kesempitan uang ,tetapi mereka sudah pasrah pada ketentuan Ilahi.Akhirnya pasien itu meninggal.Dan situasi lain seorang dokter berunding dengan seorang pemuda yang ayahnya diserang strok,Meskipun keadaan ayahnya sudah kritikal,namun si anak tetap berusaha mengobati ayahnya walau berapapun biayanya,sembuh atau tidak dia pasrah pada Ilahi,seperti yang pertama pasien itu meninggal.

Dari kedua kondisi diatas soal kesembuhan keluarga ini sudah pasrah kepada Allah SWT,dan akhirnya mendapatkan hasil sama kehilangan untuk selamanya.Tetapi ada perbedaan diantara keduanya.Bedanya terletak pada usaha yang maksimal.Ikhtiar yang bersungguh sungguh sebagai memenuhi sunah kauniyah yang digariskan olehNYA.Oleh itu usahalah yang menjadi penentu mana yang layak disebut pasrah/tawakkal dan mana yang disebut putus asa.

Sebelum ikhtiar yang maksimum,semestinya kita menutup rapat rapat kata pasrah.Mari kita renungkan firmanNYA:”Oleh itu sesiapa yang percaya dan berharap akan pertemuan dengan Tuhannya,hendaklah ia mengerjakan amal yang soleh dan janganlah ia mempersekutukan sesiapapun dalam ibadatnya kepada Tuhannya (Surah Al-Kahfi,ayat 110)

Barang siapa yang ingin tercapai hasrat yang mulia,maka beramallah,bergeraklah dan melangkahlah.Kesalahpahaman dalam membedakan dan menentukan keduanya akan membuat seseorang itu menyerah kemudian menamakan sebagai pasrah.Sebenarnya ia masih mampu berlari tapi memilih berhenti,masih mampu berenang ke tepi tapi berdiam diri akhirnya tenggelam.Padahal hidup adalah perjuangan,karena scenario hidup adalah ujian bagi manusia.Sebagaimana firmanNYA :”Dia lah yang telah mentakdirkan mati dan hidup(kamu)-untuk menguji dan menzahirkan keadaan kamu;siapakah diantara kamu yang terbaik amalannya,dan ia maha kuasa(membalas amal kamu),lagi maha pengampun (Surah Al-Mulk ayat 2).

NAFAS KEHIDUPAN

Putus asa. Mengapa dinamakan putus? Mungkin karena asa pengharapan,tujuan dan cita-cita diibaratkan sebagai rantai penggerak dalam jiwa.Ia harus kukuh,kuat dan semakin kuat.Harapan dancita-cita adalah nafas kehidupan.Bukankah sesudah mendaki kita akan menurun?Bukankah dengan airmata juga tercapai sukacita?Cita-citalah yang membangkitkan semangat orang yang mendaki,karena dibalik pendakian aka nada penurunan,menjadikan perjalanan lebih mudah.Kalau tidak karena cita-cita hilanglah nafsu bekerja,berhenti gerak dunia,padam pelita orang-orang bijak bistari.Cita cita pokok pangkal kemajuan,karena makhluk yang bernama manusia saja yang layak mendapat kemajuan,makhluk lain tidak.

Cita-citalah yang menghilangkan rasa sakit,melupakan kepedihan,dan kesulitan.Sebab cita-cita itu sendiri adalah ‘dynamo’ hidup.Jangan diabaikan cita-cita yang tumbuh,pupuklah ia.Baik itu pada burung yang mengangkut rumput selembar-selembar,untuk sarang anaknya.Atau para petani yang bertekun disawah,dibawah cahaya matahari sehingga hitam punggungnya,semua lantaran cita-cita.Cita-citalah tiang kemajuan,tonggak gerak bumi dan menimbulkan nafsu bergerak.Kita bergerak karena ‘percikan-percikan’ api pengharapan yang membakar niat dan tekad.Semakin besar kecintaan kita pada harapan dan cita-cita semakin besar pula percikan api dan tenaga yang dihasilkan.Bertambah kuat pula keberanian,tekad dan semangat menghadapi segala resiko dan tantangan.Semakin gigih pula otak kita bekerja mencari cara,berinovasi dan mengatur strategi agar Berjaya mendapatkannya.Dapatlah kita gantungkan azam/himmah yang tinggi.Himmah yang tinggi berbeda dengan angan-angan yang tinggi,karena angan-angan yang tinggi hanya menyebabkan seseorang pemuda itu ‘menggantang asap’ atau mengelamun,dia tidur di siang hari pada waktu orang lain bekerja keras,dan berangan angan hendak membeli mobil mewah,berangan angan naik pesawat terbang ke New York bertemu gadis cantik Hollywood dsb.Ahkirnya karena terlampau berangan angan tinggi tanpa kerja keras akhirnya pemuda itu,ketaparan.Cita-cita membawa kebesaran dan kemuliaan sedangkan angan-angan merusak dan membawa kejurang kehinaan.

Oleh itu tetaplah berharap,karena seorang muslim tidak akan pernah berhenti mengharap.Dalam setiap amal ibadahnya,ia selalu mengharapkan kasih sayang dan rahmat Tuhannya.Dalam setiap gerak kehidupannya,ia selalu menancapkan tujuan dan cita-cita untuk kebaikannya dan kehidupan.Dan jika harapan pernah terputus,maka sambunglah kembali.Bukankah simpul sambungan akan menjadikan tali semakin kuat?

Terkadang lantaran putus asa yang mendalam,sesetengah orang,jemu dengan kehidupan,bak pepatah “hidup segan mati tak mau”. Seorang mukmin tidak akan mudah berputus asa,walaupun pintu disekelilingnya seakan2 tertutup.

Rasulullah SAW bersabda:”Janganlah salah seorang dari kamu meminta mati karena kesulitan hidup yang menimpanya.Jika perlu ucapkanlah doa seperti berikut ‘Ya Allah panjangkanlah umurku sekiranya hidup ini lebih baik bagiku,dan matikanlah aku sekiranya mati itu lebih baik bagiku”(Riwayat Bukhari dan Muslim)

Marilah membangun harapan dengan tauladan seperti Sayyidah Hajar yang tetap berlari mencari air,meskipun dalam pandangan hanya ada fatamorgana dan padang pasir saja.Dan seperti Nabi SAW,yang tidak membiarkan malaikat menjatuhkan gunung,walaupun penduduk Thaif menolak nasihat/dakwahnya dengan kasar,Malah baginda tetap menaruh Harapan pada anak dan cucu mereka.

Dengan memperbaiki amalan(usaha)diiringi ibadah/do’a,berarti kita telah mencoba kearah perbaikan agar tercapai harapan dan cita-cita.Harapan umpama aliran darah yang terus mengalir sepanjang Hayat kita.Janganlah kita berputus asa dari Rahmat Allah SWT…… Subhannallah Walhamdilillah waLailahailallah Allahuakbar.

sumber :http://ashid92.wordpress.com/2011/03/12/harapan-dan-cita-cita-adalah-nafas-kehidupan/

Rabu, 14 Desember 2011

Renungan: Surat Ibu Untuk Ananda [Bacalah Dengan Mata Hati Kawan]

Renungan: Surat Ibu Untuk Ananda [Bacalah Dengan Mata Hati Kawan]

Kepada yang Ibu cintai sepenuh hati

Buah hatiku ….

Assalamu’alaikum warohmatullaahi wabarokatuh

Bagaimana kabarmu sayang… Ibu harap ananda selalu dalam lindungan Allah . Ibu terpaksa menulis surat ini… rasa kangen di dada Ibu ini rasanya sudah tak tertahankan lagi sayang. Ibu minta maaf …kalau kedatangan surat Ibu ini mengganggu ananda. Maafkan Ibu kalau surat ini membuat ananda malu dengan teman-teman. Sungguh…tidak ada niat Ibu seperti itu….hanya untuk melepas kangen Ibu pada ananda.

Sayang….ingin rasanya Ibu menjengukmu ke sana. Wajah ananda selalu muncul di mimpi Ibu. Tapi niat Ibu itu selalu Ibu kubur dalam-dalam. Hanya satu alasan Ibu sayang…. Ibu ingin anak Ibu bisa mandiri …..Ibu ingin anak Ibu bisa merenungi kesendirian tanpa kehadiran Ibu disamping ananda.

Ketika wajah lucu ananda yang mungil baru muncul di dunia ini, hanya satu do’a Ibu saat itu… “Duhai Allah… Engkaulah yang menggenggam takdir anakku ini. Aku mohon ya Allah jadikan anak yang ada dihadapanku sebagai anak yang sholeh…. Jadikanlah ia anak yang bisa membahagikanku kelak dihadapan-Mu ya Allah…. Jadikanlah ia anak yang dapat membuatku bangga kelak di hadapan-Mu ya Allah. Pertemukan kami kelak di surgaMu ya Allah . Jangan Engkau pisahkan kami ya Allah. Jangan Kau biarkan aku memasuki surga-Mu tanpa anak ini disampingku”.

Sampai sekarang Ibu selalu ulang-ulang doa Ibu itu. Ibu sangat berharap doa Ibu itu menjadi kenyataan. Dan sekarang Ibu mulai yakin bahwa anak Ibu adalah anak yang shaleh. Kesediaan ananda menuntut ilmu di negeri seberang membuat Ibu yakin bahwa do’a itu akan menjadi kenyataan. Sungguh bahagiaaaa ..sekali hati Ibu ini.

Anak-ku yang sholeh…..Ibu tidak tahu berapa lagi Ibu diberi kepanjangan umur oleh Allah . Ibu merasa Ibu sudah tua. Ibu merasa malaikat maut tidak lama lagi akan datang menjemput Ibu. Mungkin surat ini surat terakhir Ibu untuk ananda. Mungkin ketika ananda pulang, Ibu sudah tidak ada lagi di rumah. Maafkan Ibu ya sayang….kalau selama ini Ibu banyak salah sama ananda.

Maafkan Ibu kalau Ibu sering marah dengan ananda. Nyuruh ananda mengaji, belajar, puasa, sholat yang mungkin ananda merasa nggak suka. Jangan dendam pada Ibu ya sayang.. Bantu Ibu dengan do’a-do’amu ya sayang. Hanya do’a ikhlas yang Ibu harapkan dari ananda. Hanya do’a ananda, amal jariyah dan kerja dakwah Ibu selama ini yang dapat meringankan beban Ibu di hadapan Allah kelak.

Ananda tersayang….Ibu titip… rawat Ayah dengan baik ya sayang. Sayangi beliau sebagaimana ananda menyayangi Ibu selama ini. Ayah sudah bekerja keras supaya ananda bisa sekolah seperti teman-teman yang lain. Buatlah Ayah bahagia dengan keshalehan dan budi pekerti yang baik. Jangan sakiti hatinya sedikitpun ya sayang…

Salam rindu dan sayang selalu …

Wassalamu ‘alaikum warahmatulLaahi wabarakaatuh

Sabtu, 19 November 2011

Kata-kata Mutiara Penyejuk

Di dalam hati manusia ada kekusutan dan tidak akan terurai kecuali menerima kehendak Allah swt.
Di dalam hati manusia ada keganasan dan tidak akan hilang kecuali berjinak dengan dengan Allah swt
Di dalam hati manusia ada kesedihan dan tidak akan hilang kecuali berdzikir mengingat Allah swt
Di dalam hati manusia ada kegelisahan dan tidak akan tenang damai kecuali berlindung, bertemu dan berjumpa denganNya
Di dalam hati manusia ada penyesalan dan tidak akan padam kecuali ridha dengan perintahdan laranganNya serta qadha dan qadarNya serta kesenantiasaan sabar sampai menemuiNya
Di dalam hati manusia ada hajat dan tidak akan terbendung kecuali kecintaan kepadaNya dan bermohon kepadaNya.
Kesentiasaan berzikir kepadaNya adalah keikhlasan sebenar kepadaNya. . . .
Andai dunia dan isinya diberikan kepada manusia masih tidak lagi dapat membendung hajat hati si hamba itu.

Semakin Anda memahami lebih banyak tentang dunia di sekitar Anda, semakin bergairah dan penasaran terhadap kenyataan hidup dalam hidup Anda.
Gairah adalah salah satu elemen pokok yang meringankan upaya dan mengubah kegiatan-kegiatan yang biasa-biasa saja menjadi suatu pekerjaan yang dapat dinikmati.
Semakin besar “Mengapa” Anda akan semakin besar energi yang mendorong Anda untuk meraih sukses.
Mimpi tidak hanya membantu Anda berhadapan dengan kegagalan, tetapi mereka juga memotivasi Anda secara konstan.
Mimpi masa kini adalah kenyataan hari esok.
Anda bisa, jika Anda berpikir bisa, selama akal mengatakan bisa. Batasan apakah sesuatu masuk akal atau tidak, kita lihat saja orang lain, jika orang lain telah melakukannya atau telah mencapai impiannya, maka impian tersebut adalah masuk akal.
Menuliskan tujuan akan sangat membantu dalam menjaga alasan melakukan sesuatu.
Apakah kita bisa untuk mengemban misi kita? Insya Allah kita bisa, karena Allah Mahatahu, Allah tahu sampai dimana potensi dan kemampuan kita. Jika kita tidak merasa mampu berarti kita belum benar-benar mengoptimalkan potensi kita.
Jika target obsesi itu baik, maka memiliki obsesi bukan hanya baik, tetapi harus. Karena motivasi dari sebuah obsesi sangat kuat.
Untuk menjadi sukses, Anda harus memutuskan dengan tepat apa yang Anda inginkan, tuliskan dan kemudian buatlah sebuah rencana untuk mencapainya.
Bisakah kita meraih sukses yang lebih besar lagi?
Merumuskan Visi dan Misi adalah salah satu bentuk dalam mengambil keputusan, bahkan pengambilan keputusan yang cukup fundamental. Visi dan Misi Anda akan menjiwai segala
gerak dan tindakan di masa datang.
Jangan takut dengan gagalnya meraih visi, kegagalan meraih visi sebenarnya bukan suatu kegagalan, tetapi merupakan keberhasilan yang Anda tempuh meski tidak sepenuhnya.
Visi itulah yang akan menuntun perjalanan hidup Anda.
Menciptakan kebiasaan baru adalah salah satu dari kunci sukses. Jika anda ingin sukses Anda harus mulai menciptakan kebiasaan-kebiasaan yang akan membawa Anda kepada kesuksesan.
Jika Anda ingin menang— dalam bisnis, karir, pendidikan, olah raga, dsb— maka Anda harus memiliki kebiasaan-kebiasaan seorang pemenang pula.
Jika Anda ingin suatu kehidupan yang berbeda, buatlah keputusan yang berbeda juga.
Tengoklah kembali perjalanan Anda saat ini, akan menuju kemana? Apakah ke arah yang lebih baik, atau ke arah yang lebih buruk, atau tetap saja seperti saat ini? Tetapkanlah sebuah putusan dan jalanilah menuju konsekuensinya.
Potensial pilihan Anda begitu melimpah, keputusan Anda dapat saja merubah hidup Anda secara dramatis dalam waktu singkat.
Hanya satu motivasi yang ada, yaitu Allah. Adapun motivasi lainnya harus dalam rangka “karena dan/atau untuk” Allah.
Cinta terbesar dan cinta hakiki bagi orang yang beriman ialah cinta kepada Allah. Sehingga cinta kepada Allah-lah yang seharusnya menjadi motivator terbesar dan tidak terbatas.
Sukses yang sudah Anda alami di masa lalu akan membantu untuk memotivasi Anda di masa yang akan datang.
Jika Allah yang menjadi tujuan, kenapa harus dikalahkan oleh rintangan-rintangan yang kecil di hadapan Allah? Jika mencari nafkah merupakan ibadah, semakin kerja keras kita, insya Allah semakin besar pahala yang akan diberikan oleh Allah. Jika nafkah yang didapat merupakan bekal untuk beribadah, maka semakin banyak nafkah yang didapat, semakin banyak ibadah yang bisa dilakukan.
Uang + Ahklaqul Karimah akan menjadi modal yang sangat berharga baik untuk Anda sendiri, maupun untuk kemajuan Umat Islam. Kejarlah keduanya.
Jika niat sudah terpancang karena Allah, tidak akan ada halangan yang bisa menghentikan seseorang melakukan sesuatu. Niat karena Allah ialah motivator yang utama dan seharusnya menjadi satu-satunya motivator kita.
Jangan sampai kita terlena untuk memenuhi kekayaan duniawi yang sifatnya hanya sementara saja, hingga kita lupa akan tugas kita yang sesungguhnya di dunia ini yaitu mengumpulkan perbekalan untuk menuju kampung akhirat yang kekal. Jadi perkayalah diri Anda baik dengan materi maupun dengan ruhani, dan bagikan kekayaan tersebut kepada orang-orang yang ada disekitar Anda, terutama yang lebih membutuhkan.
Ada peluang dan ancaman dibalik harta yang kita miliki.
Tindakan kita akan mengacu kepada apa yang ada dalam pikiran kita.
Jangan terpaku dengan asumsi dan persepsi sendiri, karena bisa salah. Cobalah mulai membuka pikiran Anda terhadap pikiran orang lain, tentu saja dengan filter nilai-nilai yang Anda anut.
Seperti perkelahian orang yang kecil dengan orang yang besar, jika mengadu tenaga atau kekuatan tentu saja si kecil akan kalah, tetapi dengan kecerdikan, si besar bisa dikalahkan.
Sudahkah Anda melihat dan meneliti apa yang sudah Anda lakukan dan membuat rencana ke depan agar lebih baik?
Proyek besar tidak bisa diselesaikan sekaligus, tetapi harus dibagi-bagi kebagian yang kecil dan dapat dikendalikan.
Anda hanya memerlukan rencana yang sederhana dan tetap sederhana, yang penting Anda konsisten menjalankannya.
Dua hal yang perlu Anda ketahui sebelum memulai bisnis, pertama ketahuilah bahwa bisnis itu tidak mudah, kedua bekali diri Anda dengan sikap dan keterampilan yang memadai. Tetapi yakinlah bahwa Anda bisa.
Rencana adalah jembatan menuju mimpimu, jika tidak membuat rencana berarti tidak memiliki pijakan langkahmu menuju apa yang kamu cita-citakan.
Putuskan apa yang Anda inginkan, kemudian tulislah sebuah rencana, maka Anda akan menemukan kehidupan yang lebih mudah dibanding dengan sebelumnya.
Rencana memberikan arah langkah Anda.
Kunci pengelolaan waktu yang efektif: mengeset prioritas dan konsentrasi pada satu pekerjaan pada satu waktu.
Untuk mencapai puncak, Anda harus melalui anak tangga dan terus menerus naik, maka Anda akan mencapai puncak yang Anda inginkan.
Jika sukses merupakan akibat, tentu saja ada sebabnya. Jadi langkah pertama jika Anda ingin sukses ialah dengan mengetahui terlebih dahulu sebab-sebab yang membuat orang lain sukses.
Apa yang membedakan Anda dengan orang lain yang sukses? Jawabannya karena Anda tidak mengerjakan apa yang orang sukses kerjakan.
Segala sesuatu yang kita kejar selalu menuntut bayaran. Hal yang paling umum yang diperlukan saat mengejar cita-cita ialah mengganggu zona nyaman.
Suatu saat mungkin Anda merasa dunia ini bau terasi, kemana pun Anda pergi bau terasi selalu tercium. Sebelum Anda memutuskan bahwa dunia ini penuh dengan terasi, periksalah diri Anda mungkin ada terasi pada kumis atau pakaian Anda.
Untuk mengubah sikap, ternyata tergantung pada diri Anda sendiri.
Menghilangkan sifat dengki pada diri kita akan membantu kita menuju kesuksesan baik dunia maupun akhirat.
Dengan disiplin bukan saja kita tidak mendapatkan sangsi, tetapi dengan disiplin kita akan meraih sukses, terhindar (insya Allah) dari kecelakaan, dan disiplin juga adalah ibadah.
Bermimpilah, buatlah tujuan dari mimpi Anda, buatlah rencana, lakukan rencana, dan capailah mimpi Anda.
Mungkin saja di tempat lain rezeki Anda sudah menunggu.
Jika Anda mempunyai misi mulia, jangan takut untuk gagal, bukan hasil yang akan dinilai, tetapi usaha Anda untuk mencapainya.
Jika kegagalan menghampiri Anda bukan berarti Anda harus menyerah, tetapi cari jalan lain, kemudian kerjakan lagi. Sekali lagi, jangan cepat menyerah.
Menyerah adalah salah satu cara untuk gagal.
Jangan lupakan kegagalan, tetapi ambilah hikmahnya.
Lupakan kekecewaan, karena harapan dimasa depan masih terbentang luas dan begitu cerah.
Jika sudah tidak ada harapan, cobalah jalan yang lain. Masih banyak jalan lain yang bisa membawa Anda menuju kesuksesan.
Anda telah mendapatkan sesuatu yang berharga pada kegagalan sebelumnya, sehingga kini Anda telah lebih bijaksana, lebih berpengalaman, dan lebih terampil.
Diantara ribuan peluang dan kesempatan, di sana ada kesuksesan, namun dikelilingi dengan kegagalan. Ambil kesempatan dan peluang tersebut, biarkan Anda gagal dalam proses menemukan kesuksesan tersebut.
Setiap kegagalan yang Anda buat adalah anak tangga Anda menuju puncak, yaitu sukses. Setiap kegagalan yang Anda temukan, memberikan arah yang jelas menuju sukses.
Kegagalan:
dapat memberikan kekuatan
ladang mendapatkan pahala
dapat menggali potensi Anda
mengembangkan kreatifitas Anda.
Apabila apa yang sudah Anda rencanakan dan Anda mimpikan tidak terwujud dengan sukses, maka langkah yang paling baik Anda ambil adalah bertawakal pada Allah SWT
Jadi, berharaplah banyak, tetapi jangan kecewa jika gagal.
Kecewa atau tidak, semua tergantung Anda, tergantung bagaimana Anda menyikapi kegagalan. Berharap sedikit hanya akan menghambat Anda mengoptimalkan potensi Anda.
Lebih banyak Anda mencoba, akan mendekatkan Anda kepada sukses, meskipun Anda akan mengalami banyak kegagalan.
Namun cuma itulah yang kita diperlukan, karena kita sering tidak tahu mana yang akan berhasil.
Kebahagian yang didapatkan oleh orang yang menghindari kekecewaan adalah kebahagian yang semu, dia bukan bahagia tetapi hanya tidak kecewa saja.
Banyak perusahaan yang dimulai dengan modal besar bangkrut, sebaliknya bisnis dengan modal kecil banyak yang berhasil. Jadi bukan uang yang menentukan keberhasilan Anda!
Ubahlah sudut pandang Anda terhadap kegagalan, maka Anda tidak akan kecewa terhadap kegagalan yang Anda alami, setidaknya kekecewaan Anda akan sedikit atau sementara saja.
Allah SWT mungkin memberikan ujian berupa kegagalan dan kehilangan kepada kita untuk mengajarkan hikmah kepada kita.
Mungkin, kegagalan, masalah, dan lingkungan yang tidak menyenangkan adalah sebagian dari skenario Allah SWT dalam membina diri kita.
Jangan hiraukan opini negatif Anda, bentuklah kebiasaan beraksi agresif dan positif terhadap ancaman, masalah, dan kegagalan. Fokuskan diri Anda pada sasaran akhirnya, terlepas apapun yang terjadi saat ini.
Jika sikap kita benar, pengalaman mengecewakan akan memberikan hikmah yang membuat kita bahagia.
Mari kita sama-sama belajar kepada pengalaman. Bukan saja pengalaman diri kita saja, tetapi kita juga bisa belajar pada pengalaman orang lain. Pengalaman adalah guru yang bijak.
Ketekunan dan kesabaran jika digabungkan menjadi modal yang sangat besar untuk meraih sukses.
Keberhasilan Anda adalah ditentukan oleh Anda sendiri dan takdir Allah SWT. Bukan oleh orang lain.
Ketimbang tersinggung dengan ejekan dan kritikan, akan lebih baik jika kita malah mengambil manfaatnya. Kadang ejekan dari musuh lebih jujur dari pada pujian seorang teman.
Para pemenang mangambil tanggung jawab terhadap hidupnya. Mereka tidak pernah menyalahkan orang lain atau pun lingkungan. Mereka tidak suka mencari-cari alasan terhadap kegagalan mereka.
Dengan hidup di atas garis, kita tidak akan mandeg dengan alasan kondisi atau apa pun yang terjadi pada diri kita. Hidup kita akan lebih hidup. Kita akan bergairah dan memiliki determinasi yang tinggi dalam mencapai cita-cita kita.
Orang yang biasa berdalih tidak akan mengambil pelajaran dari kesalahan dan kegagalan, kerena dia sudah siap untuk berdalih lagi.
Tidak akan ada keberhasilan tanpa tindakan. Tidak akan tindakan tanpa keberanian. Jadi tidak akan keberhasilan tanpa keberanian. Sukses sejalan dengan keberanian.
Jika wawasan Anda akan semakin luas, Anda akan menemukan jalan-jalan baru untuk meraih sukses. Insya Allah dalam waktu yang tidak lama ketakutan pada diri Anda akan hilang.
Jangan takut menambah saingan dengan membina orang lain, rezeki Allah begitu melimpah di bumi ini. Dan Allah telah menetapkan rezeki bagi setiap makhluk-Nya bahkan hewan melata sekalipun.
Ketakutan-ketakutan akan membatasi Anda untuk melakukan berbagai hal yang sangat berarti bagi Anda.
Mulailah sekarang juga untuk melangkah, menuju tujuan Anda meskipun selangkah demi selangkah tetapi akan membawa Anda ke tujuan, asal arah yang Anda tempuh benar.
Mimpi memang sangat perlu untuk memelihara gairah hidup dan kemajuan, tetapi mimpi tanpa disertai tindakan hanyalah seperti pepesan kosong belaka.
Aplikasi atau tindakanlah yang membuat orang sukses, tentu saja setelah mimpi yang tinggi dan ilmu yang mencukupi.
Bagaimanapun mimpi yang bernilai tinggi otomatis memerlukan pengorbanan yang tinggi pula dan kerja yang terfokus.
Diam tidak pasti, bertindak tidak pasti, kalau begitu mendingan kita bertindak.
Semakin berkerja keras kita, semakin beruntung kita. Apalagi jika niat kita lurus, tidak ada kerja keras kita yang sia-sia. Allah Mahatahu, sehingga pasti akan tahu apa yang terbaik bagi kita, termasuk mungkin kita harus lebih banyak berusaha.
Sedetik waktu terlewat, tidak akan pernah bisa kembali. Maka jangan sia-siakan waktu yang kita miliki.
Sesungguhnya waktu adalah hidup, dan hidup sendiri adalah menjalani waktu. Sejauh mana Anda menghargai waktu, berarti sejauh itulah Anda menghargai hidup Anda.
Bekerjalah sebaik mungkin, pikirkan berbagai kemungkinan yang terjadi, sehingga jika kemungkinan tersebut datang kita sudah siap. Bisa saja esok akan lebih sulit.
Ketidakpastian selalu menyertai kita, jangan lari, percuma. Yang perlu dilakukan ialah gunakanlah kreatifitas Anda untuk mencari solusi-solusi baru dan tetaplah semangat untuk
mengaplikasikan solusi-solusi tersebut.
Mungkin saja setiap masalah dan tantangan yang kita anggap sulit itu masih ada solusinya, namun belum terpikirkan oleh kita.
Hindarilah membatasi diri Anda, pikiran-pikiran Anda, atau mimpi-mimpi Anda, sebab, apa yang kita lakukan atau apa yang kita buat esok hari tidak pernah terpikirkan hari ini.
Manusia sudah diberi kemampuan untuk berkreasi.
Tidak ada waktu yang lebih baik selain sekarang untuk memulai hidup yang baik. Anda tidak perlu untuk menciptakan ulang kehidupan anda di waktu yang sudah lewat. Mulailah meskipun hanya dengan satu langkah, yang penting anda memulai, jangan ditunda untuk besok.
Jika Anda ingin beruntung, persiapkan diri Anda dengan membina sikap Anda dan membekali diri dengan berbagai keterampilan yang memadai.
Anak bebek akan bertingkah seperti ayam saat menganggap dirinya ayam. Sebaliknya anak bebek bertingkah laku sebagai mana bebek lainnya saat dia sadar kalau dia itu bebek. Fenomena ini juga berlaku pada manusia, dia akan bertingkah sesuai dengan anggapan pada dirinya sendiri.
Sekali kita underestimate terhadap diri sendiri, kita akan rugi, karena potensi kita akan terkungkung oleh batas yang terlalu sempit dibandingkan dengan batas yang sebenarnya.
Cacat atau kekurangan lainnya mem ang akan membatasi kebebasan kita di suatu sisi. Namun kebebasan itu banyak dan bermacam-macam, jika salah satu kebebasan kita terpenjara,
kita masih bisa mencari kebebasan yang lainnya.
Jangan menganggap diri kita tidak mampu sebelum mencoba, belajar, dan berlatih.
Kita memiliki keunikan masing-masing yang dapat menjadi keunggulan kita masing-masing.
Jika Anda belum merasa memiliki keunggulan saat ini, mungkin Anda belum memiliki semangat yang tinggi dan motivasi yang kuat dalam rangka menggali potensi Anda. Untuk meraih keunggulan lebih tinggi kita memerlukan bantuan orang lain.
Dalam mengahadapi perubahan dan untuk menjadi manusia unggul ada satu jalan yang tidak boleh tidak harus kita lakukan, yaitu selalu memperbaiki diri terus-menerus.
Allah SWT memerintahkan kita untuk mau berpikir tentang penciptaan-Nya yang begitu menakjubkan, rumit, dan kompleks. Namun semua itu telah Allah SWT tundukan untuk kita. Ini sebagai tanda bahwa manusia memiliki kemampuan (dari Allah) untuk menundukan apa yang ada di langit dan di bumi.
Mengevaluasi apa yang kita lakukan dan semua pencapaian kita. Apapun hasilnya akan menjadi fondasi kuat untuk kehidupan kita dimasa mendatang yang lebih baik.
Lalui kesulitan dan betakwalah, maka kemudahan pun akan datang.

kata-kata mutiara

kata-kata mutiara
Buat seorang anak “whai anak2ku janganlah sekali2 kalian menilai perilaku orangtua kalian baik maupun bruk mreka tetap wasilah bagi kalian, ridho Allah brsama dg ridho mreka. benci mrka brsama dg bnci Allah”.
Buat para orgtua “whai kalian yg tlah mnjadi orgtua, janganlah sekali2 kalian tunjukkan perbuatan bruk kalian didpan ank2 kalian dan slalu berbuatlh yg terpuji dpn ank2 kalian, krn kalian adlah tauladan terdekat bagi ank2 kalian, didiklah mreka dengan segala kemampuan kalian, dekatkan mreka dengan agamanya. janganlah sekali2 kalian hina atau caci anak2 kalian dengan kata2 yang kotor atau buruk. karena mereka adalah amanat Allah yang harus kalian jaga dan kalian pertanggung jawabkan kelak dihadapan Allah”
Buat seorang istri “wahai para istri jagalah kehormatan suamimu, jangalah sekali2 kau khianati kepercayaan nya, jagalah harta suamimu, jangalah sekali2 kau pergunakan tanpa seijin dia krena dia adalah penanggung jawabmu didunia dan kelak di akherat.. sejelek apapun suamimu jangalah kau buka aib dia karena agama melarangnya.
Buat seorang suami “wahai para suami jagalah istri2 kalian, janganlah kau sia2kan mereka karena wanita adalah makhluk yang lembut yang harus kalian jaga dan kalian sayangi, berilah mereka makan, minum, pakain dan tempat tinggal yang layak karena mereka adalah kehormatan kalian, janganlah sekali2 kalian buka aib mereka atau kalian jelek2kan mereka kepada oranglain, andai sudah tidak suka lepaskanlah dengan baik karena Allah bukan karena nafsu kalian, hiburlah mereka karena mereka telah menjaga harta dan anak2 kalian, berilah mereka pendidikan agama, dan jangan kau benci mereka karena mereka telah memberi kalian kenikmatan.janganlah kalian tunjukkan keburukan kalian didepan mereka karena mereka akan membals yang lebih kepada kalian karena kalian adalah tauladan bagi seorang istri.
Buat seluruh manusia “janganlah kalian menilai orang sebelum kita perbaiki diri kita, jangan kau tegur orang jika kau tidak mau ditegur, jangan kau rampas hak2 oranglain jika hak2 mu tidak mau dirampas, ingatlah bahwa kita hidup saling membutuhkan dan saling mengisi, dan semua perbuatan kita ada catatan nya kelak akan kita pertanggung jawabkan di hadapan Allah”
Buat orang2 kaya “wahai kalian orang2 kaya, janganlah kalian sombong dengan harta kalian karena itu semua pemberian Allah, janganlah kalian gunakan harta kalian untuk kemaksiatan karena fakir miskin masih banyak yang menanti uluran tangan kalian, karena disana ada amanat Allah untuk mereka..
Buat orang miskin “janganlah kalian bersedih karena kalian miskin, ketahuilah bahwa Allah dan Rosul Nya selalu bersama kalian, kecintaan Allah ada pada kalian
Buat orang tampan dan cantik “janganlah kalian sombong dengan ketampanan atau kecantikan kalian, karena itu semu belaka, kelak akan mengalami masa tua dan keriput. dan Allah tidak melihat fisik kalian akan tetapi akhlak dan keluhuran budi yang jadi jaminan dan penolong kita”.
Buat para ulama’ “wahai para ulama’ berpegang teguhlah kalian dengan hukum2 Allah, janganlah sekali2 kau jual belikan hukum2 Allah, ayat dan hadist jangan cuma diambil yang manfaat bagi diri kalian. sampaikan kebenaran walau terasa pahit, bukankah kalian tau bahwa Allah dan Rosul adalah nikmat yg tiada tara, janganlah kalian cuma duduk dengan orang2 kaya, karena Rosul juga mengamanatkan bagi kita orang2 miskin, janganlah kalian mengadu domba umat karena sesuungguhnya mereka butuh nasehat yang sejuk. ajari mereka beribadah bukan ajari mereka mencaci orang lain, buka pintu rumah kalian bagi semua orang karena Allah angkat wali2 beliau dari semua golongan. jangan kau hinakan diri dengan bermanis2 ria dg umara’, jangan takut karena Allah bersama kalian. buanglah sifat iri, dengki, hasut, sombong, riya’ karena itu akan merusak perilakumu, ingatlah agamamu adalah penganyon umat, bukan tempat meraup kekayaan dan berebut murid.
Buat para ummat “wahai umat Muhammad SAAW, janganlah kalian ikut campur urusan ulama’ yang berselisih paham, janganlah kalian ikut berbicara ketika kalian belum bisa menjelaskan, janganlah kalian bermusuhan satu sama lain karena kita semua bersaudara. belajar lebih baik jika kalian tidak paham, jangan asal bicara jika tidak paham. hentikan perdebatan yang tidak bisa di pertanggung jawabkan. isilah rumahmu dengan bacaan Alqur’an, tinggalkan majlis2 yang merusak hati kalian, dekati majlis2 yang membuat hati kalian tenang

Rabu, 09 November 2011

Tersenyumlah pada kehidupanmu

Tersenyumlah pada kehidupanmu
Alangkah indahnya senyuman ketika keluar dari hati sehingga menyinari wajah dan menjadikannya seperti matahari di pertengahan siang. Sesungguhnya senyuman adalah balsem kegelisahan dan kesedihan. Senyuman adalah kebaikan-kebaikan yang diletakkan di timbangan seorang hamba tanpa kekurangan.
Nabi Saw juga tersenyum, bahkan kadang-kadang tertawa sehingga terlihat jelas gigi-gigi taringnya. Abu Darda’ RA berkata, “Sesungguhnya saya tertawa sampai hatiku merasa terhibur.”

Nabi Saw bersabda,
تَبَسُّمُكَ فِي وَجْهِ أَخِيكَ لَكَ صَدَقَةٌ
“Senyummu di hadapan saudaramu adalah sedekahmu.” (HR. At-Tirmidzi)
Senyuman itu akan memberikan manfaat kepada pelakunya sebelum dinikmati orang lain. Senyuman akan mencerahkan wajah, melancarkan aliran darah dan memperlihatkan ketajaman kedua matanya. Senyuman itu menjadi latihan untuk otot-otot wajah.
Sesungguhnya senyuman itu mengalir di dalam jiwa sehingga menyebarkan ketenangan, kebahagiaan dan kegembiraan. Senyuman mampu menghilangkan kedengkian, memberantas permusuhan dan kebencian, bahkan kedudukannya seperti hadiah yang diberikan oleh orang yang tersenyum kepada orang lain. Oleh karena itu, wahai saudaraku, janganlah Anda menghalangi diri sendiri dari keutamaan senyum sehingga Anda akan bahagia dan membahagiakan orang lain.
Kita mengetahui bahwa Islam itu adalah agama pertengahan dan moderat dalam segala sesuatu, maka janganlah seorang muslim menampilkan kehidupan yang muram dan menakutkan. Jangan pula selalu tertawa tanpa henti. Akan tetapi, dirinya harus berada di pertengahan di antara ini dan itu, tanpa berlebih-lebihan dan ekstrem.
Ahmad Amin berkata dalam Faidh Al-Khâthir, “Orang-orang yang tersenyum menghadapi kehidupan tidak hanya menjadi manusia paling bahagia bagi dirinya sendiri. Akan tetapi, mereka juga lebih mampu untuk bekerja, lebih kuat memikul tanggung jawab, lebih tegar menghadapi berbagai musibah dan mengatasi berbagai kesulitan, serta lebih mampu melaksanakan perkara-perkara besar yang memberikan manfaat bagi diri mereka sendiri dan orang lain.”
Tak ada alasan untuk selalu tenggelam dalam kesedihan, dan meratapi kehidupan. Tersenyumlah! Wallahu A’lam
share by :http://ashid92.wordpress.com/renungan-inspiratif

**BAGAIMANA CARAMU MENCINTAI ISTRI KETIKA ENGKAU MENCINTAI ALLAH DIATAS SEGALANYA**

**BAGAIMANA CARAMU MENCINTAI ISTRI KETIKA ENGKAU MENCINTAI ALLAH DIATAS SEGALANYA**
Bismillahirrahmaanirrahiim..
Ingatkah kita kisah yang diriwayatkan oleh Aisyah Ra. ketika melalui malam dengan Rasulullah SAW, bersisian, bersentuhan, “…kulitku dengan kulitnya..” istilah Aisyah. Lantas kemudian Rasulullah hendak melakukan qiyamullail?
Sungguh mulia apa yang dicontohkan Rasulullah dalam hadits tersebut, betapa beliau mengajarkan kita untuk mencintai Allah diatas segalanya dengan cara yang indah, tanpa harus mengecilkan (membuat terasa kecil) kecintaan kepada istri yang notabene harus menjadi yang paling dicintai setelah Allah dan RasulNya.
“…Yaa Aisyah, bolehkah aku menyembah Tuhanku…?”
kira-kira beginilah ucapan Rasulullah meminta izin kepada Aisyah untuk qiyamullail disaat mereka berdua tengah menikmati kebersamaan. Padahal sebenarnya Rasulullah tidak perlu meminta izin sedemikian rupa dengan menanyakan kepada istrinya apakah dia boleh meninggalkan istrinya sejenak untuk sholat malam. Bukankah Cinta Kepada Allah harus diatas cinta kepada istri?
Tapi, lihat betapa indahnya Rasulullah bersikap kepada istrinya. Lihatlah betapa Rasulullah menunjukkan kecintaannya kepada Rabbnya lebih tinggi dari kecintaannya kepada istrinya dengan TANPA harus menyakiti perasaan istrinya sedikitpun. Dengan tanpa membuat istrinya kecewa sedikitpun.
Padahal, bilapun Rasulullah tidak membahasakannya dengan cara meminta izin kepada Aisyah, misalnya dengan langsung bangkit untuk sholat tanpa berkata apapun kepada istrinya terlebih dahulu, mungkin Aisyah tidak akan keberatan atau kecewa meski saat itu mereka tengah merasa nyaman dengan kebersamaan yang begitu erat.
“…wahai suamiku, sesungguhnya aku suka berdekatan denganmu, tapi aku juga suka melihatmu menyembah Tuhanmu…” begitulah kira-kira jawaban Aisyah, dengan penuh keridhoan dan tanpa menyiratkan kekecewaan sedikitpun ketika suaminya ingin mendahulukan kecintaannya kepada Allah (dalam hal ini qiyamullail) ketimbang kecintaan kepadanya. Inilah manajemen cinta yang seharusnya).
_______________________________________
Apakah yang bisa kita pelajari dari hadits ini?
Bila engkau adalah kepala keluarga, tidak bisakah engkau mencari jalan keluar yang lebih indah untuk dapat mendahulukan kecintaanmu kepada Allah dengan cara yang sama sekali menghindari akibat-akibat tersakitinya perasaan istrimu, atau timbulnya kekecewaan dalam hatinya, walau pada dasarnya dia ridho bila engkau mendahulukan kecintaan kepada Tuhanmu?
Ketika engkau ingin menyantuni anak yatim misalnya, atau menyantuni salah satu dari saudaram-saudaramu.
__________________________________
Bila dia adalah istrimu, insyaAllah dia akan sangat senang ketika engkau ingin menyantuni anak yatim. Karena dia mengerti itu adalah bukti kecintaanmu kepada Allah SWT.
Tapi kira-kira bagaimana JALAN yang akan engkau tempuh, atau CARA yang akan engkau gunakan agar dengannya engkau tidak perlu membuat dia merasa tidak ridho dengan CARA tersebut atau bahkan tersakiti perasaannya?
Haruskah engkau mengorbankan apa saja termasuk mengorbankan perasaan istrimu? Tidakkah engkau seharusnya mencintai dia lebih dari engkau mencintai orang lain? Bukankah Rasulullah mengajarkanmu bagaimana cara mencintai istrimu ketika engkau mencintai Allah diatas segalanya?
Haruskah engkau menunjukkan kepada istrimu bahwa (diluar konteks kecintaan kepada Allah) engkau lebih mencintai orang lain ketimbang istrimu?
Tidakkah kita tahu bahwa haram bagi seorang suami menyakiti istrinya secara fisik maupun secara psikologis?
_______________________________
Padahal Rasulullah mencontohkan cara yang begitu mulia ketika mendahulukan kecintaan kepada Allah ketimbang kepada istri.

Pilihlah!
Sekali lagi, pilihlah cara yang lebih ma’ruf dan lebih membuat istrimu ridho.
InsyaAllah dia tidak melarangmu untuk mendekat kepada Tuhanmu dengan menyantuni anak yatim. InsyaAllah dia sangat suka melihatmu mencintai keluargamu. Tapi dia tidak ingin engkau memilih cara yang tidak ahsan, tidak baik. Dan mungkin sikapmu telah membuatnya tersakiti. Mudah–mudahan dengannya engkau dan istrimu akan beroleh keridhoan Allah yang lebih sempurna. Allahumma Aamiin
Bila dia adalah istrimu, apakah yang akan engkau lakukan sekarang?
sumber :http://ashid92.wordpress.com/renungan-inspiratif

* Kamu makin cantik kalau kamu marah *

* Kamu makin cantik kalau kamu marah *
Buat yang udah nikah, yang mau nikah atau yang punya niat untuk nikah.
Bertengkar adalah phenomena yang sulit dihindari dalam kehidupan berumah tangga, kalau ada seseorang berkata: “Saya tidak pernah bertengkar dengan isteri saya!” Kemungkinannya dua, boleh jadi dia belum beristeri atau ia tengah berdusta.
Yang jelas kita perlu menikmati sa’at-sa’at bertengkar itu, sebagaimana lebih menikmati lagi sa’at sa’at tidak bertengkar.
Bertengkar itu sebenarnya sebuah keadaan diskusi, hanya saja dihantarkan dalam muatan emosi tingkat
tinggi. Kalau tahu etikanya, dalam bertengkarpun kita bisa mereguk hikmah,betapa tidak, justru dalam
pertengkaran, setiap kata yang terucap mengandung muatan perasaan yang sangat dalam, yang mencuat dengan desakan energi yang tinggi, pesan pesannya terasa kental,lebih mudah dicerna ketimbang basa basi tanpa emosi.
Salah satu diantaranya adalah tentang apa yang harus dilakukan kala kita bertengkar, dari beberapa
perbincangan hingga waktu yang mematangkannya, tibalah kami pada sebuah Memorandum of
Understanding, bahwa kalau pun harus bertengkar, maka :
1. Kalau bertengkar tidak boleh berjama’ah.
Cukup seorang saja yang marah marah, yang terlambat mengirim sinyal nada tinggi harus menunggu
sampai yang satu reda. Untuk urusan marah pantang berjama’ah, seorangpun sudah cukup membuat
rumah jadi meriah. Ketika ia marah dan saya mau menyela, segera ia berkata “STOP” ini giliran saya! Saya harus diam sambil istighfar. Sambil menahan senyum saya berkata dalam hati :
“Kamu makin cantik kalau marah, makin energik…” Dan dengan diam itupun saya merasa telah beramal
sholeh, telah menjadi jalan bagi tersalurkannya luapan perasaan hati yang dikasihi… “Duh kekasih…
bicaralah terus, kalau dengan itu hatimu menjadi lega, maka dipadang kelegaan perasaanmu itu aku
menunggu ….”
Demikian juga kalau pas kena giliran saya “yang olah raga otot muka,” saya menganggap bahwa distorsi
hati, nanah dari jiwa yang tersinggung adalah sampah, ia harus segera dibuang agar tak menebar kuman, dan saya tidak berani marah sama siapa siapa kecuali pada isteri saya:) maka kini giliran dia yang harus bersedia jadi keranjang sampah.
Pokoknya khusus untuk marah, memang tidak harus berjama’ah, sebab ada sesuatu yang lebih baik untuk dilakukan secara berjama’ah selain marah ^_^
2. Marahlah untuk persoalan itu saja, jangan ungkit yang telah terlipat masa.
Siapapun kalau diungkit kesalahan masa lalunya, pasti terpojok, sebab masa silam adalah bagian dari
sejarah dirinya yang tidak bisa ia ubah. Siapapun tidak akan suka dinilai dengan masa lalunya. Sebab
harapan terbentang mulai hari ini hingga ke depan. Dalam bertengkar pun kita perlu menjaga
harapan,bukan menghancurkannya. Sebab pertengkaran di antara orang yang masih mempunyai harapan, hanyalah sebuah foreplay, sedang pertengkaran dua hati yang patah asa, menghancurkan peradaban cinta yang telah sedemikian mahal dibangunnya.
Kalau saya terlambat pulang dan ia marah, maka kemarahan atas keterlambatan itu sekeras apapun
kecamannya, adalah “ungkapan rindu yang keras”. Tapi bila itu dikaitkan dgn seluruh keterlambatan saya, minggu lalu, awal bulan kemarin dan dua bulan lalu, maka itu membuat saya terpuruk jatuh.
Bila teh yang disajinya tidak manis (saya termasuk penimbun gula), sepedas apapun saya marah, maka itu adalah “harapan ingin disayangi lebih tinggi”. Tapi kalau itu dihubungkan dgn kesalahannya kemarin dan tiga hari lewat, plus tuduhan “Sudah tidak suka lagi ya dengan saya”, maka saya telah menjepitnya dengan hari yang telah pergi, saya menguburnya di masa lalu, ups saya telah membunuhnya, membunuh cintanya. Padahal kalau cintanya mati, saya juga yang susah … OK, marahlah tapi untuk kesalahan semasa, saya tidak hidup di minggu lalu, dan ia pun milik hari ini …..
3. Kalau marah jangan bawa bawa keluarga!
Saya dengan isteri saya terikat baru beberapa masa, tapi saya dengan ibu dan bapak saya hampir berkali lipat lebih panjang dari itu, demikian juga ia dan kakak serta pamannya. Dan konsep Quran, seseorang itu tidak menanggung kesalahan fihak lain (QS.53:38-40).
Saya tidak akan terpancing marah bila cuma saya yang dimarahi, tapi kalau ibu saya diajak serta, jangan
coba-coba. Begitupun dia, semenjak saya menikahinya, saya telah belajar mengabaikan siapapun di dunia ini selain dia, karenanya mengapa harus bawa bawa barang lain ke kancah “awal cinta yang panas ini”. Kata ayah saya: “Teman seribu masih kurang, musuh satu terlalu banyak.”
Memarahi orang yang mencintai saya, lebih mudah dicari ma’afnya daripada ngambek pada yang tidak
mengenal hati dan diri saya..”. Dunia sudah diambang pertempuran, tidak usah ditambah tambah dengan
memusuhi mertua!

4. Kalau marah jangan di depan anak anak!
Anak kita adalah buah cinta kasih, bukan buah kemarahan dan kebencian. Dia tidak lahir lewat
pertengkaran kita, karena itu, mengapa mereka harus menonton komedi liar rumah kita.
Anak yang melihat orang tua nya bertengkar, bingung harus memihak siapa. Membela ayah, bagaimana
ibunya. Membela ibu, tapi itu ‘kan bapak saya.
Ketika anak mendengar ayah ibunya bertengkar (based on true story):
Ibu: “Saya ini cape, saya bersihkan rumah, saya masak, dan kamu datang main suruh begitu, emang saya ini babu?!!!”
Bapak: “Saya juga cape, kerja seharian, kamu minta ini dan itu dan aku harus mencari lebih banyak untuk
itu, saya datang hormatmu tak ada, emang saya ini kuda????!!!!
Anak: “Yaaa …ibu saya babu, bapak saya kuda …. terus saya ini apa?”
Kita harus berani berkata: “Hentikan pertengkaran!” ketika anak datang, lihat mata mereka, dalam
binarannya ada rindu dan kebersamaan. Pada tawanya ada jejak kerjasama kita yang romantis, haruskah ia mendengar kata basi hati kita???
5. Kalau marah jangan lebih dari satu waktu shalat!
Pada setiap tahiyyat kita berkata: “Assalaa-mu’alaynaa wa ‘alaa’ibaadilahissholiihiin” Ya Allah damai atas
kami, demikian juga atas hamba hambamu yang sholeh…. Nah andai setelah salam kita cemberut lagi,
setelah salam kita tatap isteri kita dengan amarah, maka kita telah mendustaiNya, padahal nyawamu
ditangan Nya.
OK, marahlah sepuasnya kala senja, tapi habis maghrib harus terbukti lho itu janji dengan Ilahi …..
Marahlah habis shubuh, tapi jangan lewat waktu dzuhur, Atau maghrib sebatas isya … Atau habis isya
sebatas….???
Nnngg……. Ah kayaknya kita sepakat kalau habis isya sebaiknya memang tidak bertengkar … ^_^
6. Kalau kita saling mencinta, kita harus saling mema’afkan
Hikmah yang ini saya dapat belakangan, ketika baca di koran (resensi sebuah film). Tapi yang jelas
memang begitu, selama ada cinta, bertengkar hanyalah “proses belajar untuk mencintai lebih intens”
Ternyata ada yang masih setia dengan kita walau telah kita maki-maki.
Ini saja, semoga bermanfa’at. “Dengan ucapan syahadat itu berarti kita menyatakan diri untuk bersedia
dibatasi”.
Dalam riwayat Abu Hurairah dikatakan “Orang yang kuat tidaklah yang kuat dalam bergulat, namun mereka yang bisa mengendalikan dirinya ketika marah” (H.R. Malik).
Wallahu A’lam……
♥ •.¸¸.•♥•.¸¸.•♥•.¸¸..•*´¨`*•……
sumber :http://ashid92.wordpress.com/renungan-inspiratif

*KARENA DIA MANUSIA BIASA*

*KARENA DIA MANUSIA BIASA*
Setiap kali ada teman yang mau menikah, saya selalu mengajukan pertanyaan yang sama. Kenapa kamu memilih dia sebagai suamimu/istrimu? Jawabannya sangat beragam. Dari mulai jawaban karena Allah hingga jawaban duniawi (cakep atau tajir, manusiawi lah). Tapi ada satu jawaban yang sangat berkesan di hati saya.
Hingga detik ini saya masih ingat setiap detail percakapannya. Jawaban salah seorang teman yang baru saja menikah. Proses menuju pernikahannya tentulah melalui ta’aruf, tanpa pacaran. Mereka hanya berkenalan 2 bulan. Lalu memutuskan menikah. Persiapan pernikahan hanya dilakukan dalam waktu sebulan saja. Kalau dia seorang akhwat (aktivis pengajian), saya tidak akan heran. Proses pernikahan seperti ini sudah lazim.
Dia bukanlah akhwat. Satu hal yang pasti, dia tipe wanita yang sangat berhati-hati dalam memilih suami. Trauma dikhianati lelaki membuat dirinya sulit untuk membuka diri. Ketika dia memberitahu akan menikah, saya tidak menanggapi dengan serius. Mereka berdua baru kenal sebulan. Tapi saya berdoa, semoga ucapannya menjadi kenyataan. Saya tidak ingin melihatnya menangis lagi.
Sebulan kemudian dia menemui saya. Dia menyebutkan tanggal pernikahannya. Serta memohon saya untuk cuti, agar bisa menemaninya selama proses pernikahan. Begitu banyak pertanyaan dikepala saya. Asli. Saya pengin tau, kenapa dia begitu mudahnya menerima lelaki itu.
Ada apakah gerangan? Tentu suatu hal yang istimewa. Hingga dia bisa memutuskan menikah secepat ini. Tapi sayang, saya sedang sibuk sekali waktu itu. Saya tidak bisa membantunya mempersiapkan pernikahan. Beberapa kali dia telfon saya untuk meminta pendapat tentang beberapa hal. Beberapa kali saya telfon dia untuk menanyakan perkembangan persiapan pernikahannya. That’s all. Kita tenggelam dalam kesibukan masing-masing.
Saya menggambil cuti sejak H-2 pernikahannya. Selama cuti itu saya memutuskan untuk menginap dirumahnya. Jam 11 malam, H-1 kita baru bisa ngobrol –hanya berdua- di taman rumahnya. Hiruk pikuk persiapan akad nikah besok pagi, sungguh membelenggu kita. Padahal rencananya kita ingin ngobrol tentang banyak hal. Akhirnya, bisa juga kita ngobrol berdua. Ada banyak hal yang ingin saya tanyakan. Dia juga ingin bercerita banyak pada saya.
“Aku gak bisa tidur”, Dia memandang saya dengan wajah memelas. Saya paham kondisinya saat ini. Kita melanjutkan ngobrol sambil berbisik-bisik. Kita berbicara banyak hal, tentang masa lalu dan impian-impian kita. Wajah sumringahnya terlihat jelas dalam keremangan lampu taman.
“Kenapa kamu memilih dia” Dia tersenyum simpul lalu bangkit dari duduknya sambil meraih HP disaku bajunya. Ia masuk dalam kamar berlahan dia membuka laci meja riasnya dan kembali ke taman lalu menyerahkan selembar amplop pada saya. Saya menerima HP dari tangannya. Amplop putih panjang dengan kop surat perusahaan tempat calon suaminya bekerja. Apaan sih. Saya memandangnya tak mengerti. Eeh, dianya malah ngikik geli.
“Buka aja” Sebuah kertas saya tarik keluar. Kertas polos ukuran A4, saya menebak warnanya pasti putih.. hehehe. Saya membaca satu kalimat di atas dideretan paling atas.
“Busyet dah nih orang” Saya menggeleng-gelengkan kepala sambil menahan senyum. Sementara dia cuma ngikik melihat ekspresi saya. Saya memulai membacanya. Dan sampai saat inipun saya masih hapal dengan kata-katanya. Begini isi surat itu.
Kepada Yth
Calon istri saya, calon ibu anak-anak saya, calon anak Ibu saya dan calon kakak buat adik-adik saya
Di tempat
Assalamu’alaikum Wr Wb
Mohon maaf kalau anda tidak berkenan. Tapi saya mohon bacalah surat ini hingga akhir. Baru kemudian silahkan dibuang atau dibakar, tapi saya mohon, bacalah dulu sampai selesai.
Saya, yang bernama …. menginginkan anda, untuk menjadi istri saya.
Saya bukan siapa-siapa. Saya hanya manusia biasa. Saat ini saya punya pekerjaan. Tapi saya tidak tahu apakah nanti saya akan tetap punya pekerjaan. Tapi yang pasti saya akan berusaha punya penghasilan untuk mencukupi kebutuhan istri dan anak-anak saya kelak.
Saya memang masih kontrak rumah. Dan saya tidak tahu apakah nanti akan ngontrak selamanya. Yang pasti, saya akan selalu berusaha agar istri dan anak-anak saya tidak kepanasan dan tidak kehujanan.
Saya hanyalah manusia biasa, yang punya banyak kelemahan dan beberapa kelebihan. Saya menginginkan anda untuk mendampingi saya. Untuk menutupi kelemahan saya dan mengendalikan kelebihan saya.
Saya hanya manusia biasa. Cinta saya juga biasa saja. Oleh karena itu, Saya menginginkan anda mau membantu saya memupuk dan merawat cinta ini, agar menjadi luar biasa. Saya tidak tahu apakah kita nanti dapat bersama-sama sampai mati. Karena saya tidak tahu suratan jodoh saya.
Yang pasti saya akan berusaha sekuat tenaga menjadi suami dan ayah yang baik.
Kenapa saya memilih anda? Sampai saat ini saya tidak tahu kenapa saya memilih anda. Saya sudah sholat istiqaroh berkali-kali, dan saya semakin mantap memilih anda.
Yang saya tahu, Saya memilih anda karena Allah. Dan yang pasti, saya menikah untuk menyempurnakan agama saya, juga sunnah Rasulullah. Saya tidak berani menjanjikan apa-apa, saya hanya berusaha sekuat mungkin menjadi lebih baik dari saat ini.
Saya mohon sholat istikhoroh dulu sebelum memberi jawaban pada saya. Saya kasih waktu minimal 1 minggu, maksimal 1 bulan. Semoga Allah ridho dengan jalan yang kita tempuh ini. Amin
Wassalamu’alaikum Wr Wb.
Saya memandang surat itu lama. Berkali-kali saya membacanya. Baru kali ini saya membaca surat lamaran yang begitu indah. Sederhana, jujur dan realistis. Tanpa janji-janji gombal dan kata yang berbunga-bunga. Surat cinta minimalis, saya menyebutnya.
Saya menatap sahabat disamping saya. Dia menatap saya dengan senyum tertahan.
“Kenapa kamu memilih dia”
“Karena dia manusia biasa” Dia menjawab mantap.
“Dia sadar bahwa dia manusia biasa. Dia masih punya Allah yang mengatur hidupnya. Yang aku tahu dia akan selalu berusaha tapi dia tidak menjanjikan apa-apa. Soalnya dia tidak tahu, apa yang akan terjadi pada kita dikemudian hari. Entah kenapa, Itu justru memberikan kenyamanan tersendiri buatku”
“Maksudnya?”
“Dunia ini fana. Apa yang kita punya hari ini belum tentu besok masih ada. Iya kan? Paling gak. Aku tau bahwa dia gak bakal frustasi kalau suatu saat nanti kita jadi gembel. Hahaha…” Sahutnya dengan tawa renyahnya
* * *
Satu lagi pelajaran pernikahan saya peroleh hari itu. Ketika manusia sadar dengan kemanusiannya. Sadar bahwa ada hal lain yang mengatur segala kehidupannya. Begitupun dengan sebuah pernikahan. Suratan jodoh sudah tergores sejak ruh ditiupkan dalam rahim. Tidak ada seorang pun yang tahu bagaimana dan berapa lama pernikahannya kelak. Lalu menjadikan proses menuju pernikahan bukanlah sebagai beban tapi sebuah proses usaha.
Betapa indah bila proses menuju pernikahan mengabaikan harta, tahta dan nama. Embel-embel predikat diri yang selama ini melekat ditanggalkan. Ketika segala yang melekat pada diri bukanlah dijadikan pertimbangan yang utama. Pernikahan hanya dilandasi karena Allah semata. Diniatkan untuk ibadah. Menyerahkan secara total pada Allah yang membuat skenarionya. Maka semua menjadi indah.
Hanya Allah yang mampu menggerakkan hati setiap umat-NYA.
Hanya Allah yang mampu memudahkan segala urusan.
Hanya Allah yang mampu menyegerakan sebuah pernikahan.
Kita hanya bisa memohon keridhoan Allah. Meminta-NYA mengucurkan barokah dalam sebuah pernikahan.
Hanya Allah jua yang akan menjaga ketenangan dan kemantapan untuk menikah.
Lalu, bagaimana dengan cinta? Ibu saya pernah bilang, Cinta itu proses. Proses dari ada, menjadi hadir, lalu tumbuh, kemudian merawatnya. Agar cinta itu bisa bersemi dengan indah menaungi dua insan dalam pernikahan yang suci. Cinta tumbuh karena suami/istri ( belahan jiwa).
Cinta paling halal dan suci. Cinta dua manusia biasa, yang berusaha menggabungkannya agar menjadi cinta yang luar biasa.
Amin.
Aku memang manusia biasa
Yang tak sempurna
Dan kadang salah
Namun dihatiku hanya satu
Cinta untukMU
Luar biasa
(Yovie and Nuno)
sumber :http://ashid92.wordpress.com/renungan-inspiratif

**Menikah Tanpa Pacaran**

**Menikah Tanpa Pacaran**
Apa mungkin?
Pertanyaan tersebut muncul ketika sepasang anak muda memutuskan untuk menikah tanpa pacaran terlebih dahulu. Segera ketika berita lamaran merebak di kalangan keluarga beberapa pihak bertanya-tanya kepada orangtua mereka.
Kapan kenalnya?
Di mana?
Bagaimana?
Koq bisa memutuskan menerima lamaran jika belum kenal?
Kenal adalah salah satu tahapan ukhuwah islamiyah, oleh karena itu tak heran jika orang banyak mempertanyakan keputusan menerima lamaran sebeum “kenal”. Pepatah mengatakan: tak kenal maka tak sayang.
Apakah sebelum menikah seseorang harus saling kenal? Jawabannya: ya, harus, meskipun seberapa “kenal”nya, dan apa yang perlu dikenal masih bisa didiskusikan. Jangankan dalam urusan jodoh, memilih teman-pun perlu mengenal lebih dahulu sebelum cukup percaya untuk pergi bersama.
Kecocokan harus ditimbang dengan kadar tertentu dan bahkan untuk aspek latar belakang sosial ekonomi dan pendidikan yang diistilahkan dengan se-kufu. Tapi yang paling penting diantara itu semua adalah masalah kesamaan pandangan hidup, aqidah dan akhlaq misalnya.
Sayangnya, dalam kebiasaan zaman sekarang yang namanya ajang saling kenal antara dua orang anak muda yang akan menikah adalah lewat hubungan palsu yang namanya pacaran. Mengapa palsu?
Sebab seringkali ketika berpacaran kedua insan tersebut tidak memperlihatkan sifat-sifat asli mereka, malah cenderung konformistis, serba setuju dengan apa kata pasangannya. Walhasil “perkenalan”nya menjadi tidak sebagaimana aslinya. Apalagi ketika diwarnai perasaan kasmaran atau jatuh cinta. Seseorang yang sedang kasmaran cenderung berubah dari kebiasaan aslinya. Seorang pendiam bisa tiba-tiba terlihat periang sedangkan seorang yang periang tampak malu-malu kucing.
Kenapa sih mesti pacaran?
Pacaran dalam istilah sekarang adalah: sebuah bentuk hubungan antara sepasang anak manusia lain jenis yang mempunyai ketertarikan hubungan sex.
Pacaran dengan aktivitas pergaulan fisik tanpa norma Islam (sejak pegang-pegangan tangan sampai seterusnya) bukan hanya tidak perlu, bahkan juga tidak boleh atau haram dalam Islam. Sebab Islam melarang zina dengan arti sejak zina hati (melamun, bermimpi dengan sengaja, melihat foto dll tanpa pertemuan fisik), zina mata (melihat langsung, berpandang-pandangan dll) sampai zina badan (sejak pegangan tangan sampai hubungan sex sebenarnya). Meskipun untuk setiap perbuatan tersebut jenis dosa-nya berbeda, tetapi tetap saja semua adalah dosa. Zina badan dalam arti sampai hubungan sex terjadi jelas merupakan dosa besar.
Di sinilah letaknya masalah pacaran.
Jika saling mengenal merupakan sesuatu yang penting, itu tidak berarti pacaran menjadi boleh. Bahkan pacaran dengan sejumlah bahaya dosa jelas merupakan perbuatan yang harus dihindari sebab mengandung ancaman dosa besar.
Lalu bagaimana cara saling mengenal yang diperbolehkan?
Zaman sebelum ada teknologi canggih, para pendahulu kita biasa mengirim utusan ke pihak calon mempelai. Pihak pria mengirim seorang wanita terpercaya untuk “melihat” si wanita yang akan dilamar dan sebaliknya pihak wanita juga mengirim pria terpercaya untuk menyelidiki pria yang akan melamarnya. Untuk batas tertentu keduanya dibenarkan untuk saling melihat fisik.
Jika ingin melihat lebih jauh, harus mengirim utusan seperti di atas (wanita melihat wanita dan pria melihat pria).
Itu baru sebatas melihat secara fisik.
Sebagaimana sudah dikatakan tadi, aspek fisik bukan hal terpenting untuk dikenal. Aqidah , akhlaq dan fikroh jauh lebih penting sebab itu semua adalah hal-hal yang bersifat lebih menetap dan lebih berpengaruh dalam sikap sehari-hari.
Untuk mengenal dan memahami isi pikiran, aqidah danakhlaq haruslah dengan cara peninjauan yang berbeda dengan mengenal hal-hal fisik. Untuk ini, selain mengenal langsung, juga lewat referensi.
Misalnya dengan mengirim utusan untuk menyelidiki isi pikiran tersebut, atau dengan cara bertanya secara langsung. Dapat dilihat di tulisan Benteng Terakhir sebelum ini yaitu yang berjudul: Fit and Proper Test.
Mengapakah Fit and Proper Test tentang isi pikiran, aqidahdan akhlaq jauh lebih penting daripada perkenalan fisik?
Jawabannya tergantung dari seberapa dalam seseorang yang ingin berkenalan tersebut memandang hidup ini. Jika ada seorang yang sehari-harinya punya ideologi: “emangnya gue pikirin”, yaitu ideologi cu-ek dan tak peduli makna hidup, dengan keseharian hanya memikirkandandan (bersolek), kongkow-kongkow (kumpul-kumpul tak bermakna dengan teman-teman) dan hura-hura (semua aktivitas yang berhubungan dengan kesenangan duniawi yang meriah), maka ketika ia ingin berteman dan mungkin juga ketika ingin menikah ia akan mencari teman atau pasangan hidup yang sejenis.
Namun jika ada seseorang yang dengan serius menganggap bahwa hidup ini adalah untuk beribadah, beramal manfaat dan menggapai akhirat, maka ia akan sangat peduli untuk berteman dan apalagi berpasangan hidup dengan yang sejenis.
Dan hal-hal seperti ini tak mungkin dikenal hanya dengan sekali lihat penampilan fisik. Penampilan fisik mungkin menipu. Seorang yang berkacamat tebal dan berfoto serius mungkin saja ternyata tukang banyol yang tak pernah berpikir panjang. Sementara mungkin saja seorang dengan pakaian tak ketinggalan gaul (tapi masih sopan) dan percakapan yang tak kuno ternyata lebih mampu lagi bicara panjang dan serius tentang makna hidup dan cita-cita akhirat.
Sebab seorang yang ingin menggapai akhirat tak mesti meninggalkan dunia sama sekali. Bahkan seorang yang beramal cerdas justru sanggup memanfaatkan hidup di dunia untuk optimalisasi pencapaian akhirat, dan itu dengan cara bergaul luas dan berdakwah luas.
Oleh karena itu, fit and proper test sebenarnya tetap berlaku pada setiap orang yang ingin memutuskan untuk menikah, (kecuali yang kawin kontrak untuk sekedar mendapat sepotong surat nikah guna kemudahan imigrasi). Pada dasarnya setiap orang ingin berdekatan dengan yang “sejenis”, se-aliran, se-pandangan. Apapun pandangan hidup yang dianutnya.
Bagi yang mementingkan urusan materi dan “kulit-kulit luar”, maka perkenalan fisik sangat penting, urusan isi pikiran cukup yang dangkal saja. Sebatas apa aliran musiknya, hardrock-kah atau slow machine? Sedangkan bagi yang berpikir mendalam maka isi pikiran dan cita-cita hiudp adalah lebih penting daripada fisik.
Kami sendiri berpandangan yang kedua.
Sebab menurut hemat kami, apa-apa yang sebatas kedalaman kulit dapat berganti dengan cepat, bahkan dengan mudah sirna. Cantik? Maaf ya, jika terlalu banyak ber-make-up maka pada usia 38an tahun sudah butuh face-lift. Jika salah make-up muka menghitam dan butuh jutaan rupiah untuk memperbaiki.
Apalagi jika (na’udzubillah) kecelakaan, rusaklah semua. Jika kaya raya adalah ukuran tera-nya, maka credit crunch tempo hari sudah terbukti ampuh memiskinkan sejumlah orang kaya. Yang benar-benar ulet akan bangkit setahun dua tahun lagi, tapi yang tak pandai akan tetap bangkrut. Namun apa yang dihargai dari budi pekerti dan sikap perilaku tak akan terpengaruh credit crunch maupun usia lanjut.
Sedangkan yang beraqidah salimah dan akhlaq karimahakan tetap mendampingi kita Insya Allah di SurgaNya.
Amin
======
sumber :http://ashid92.wordpress.com/renungan-inspiratif

Sabtu, 29 Oktober 2011

Impian Sejati

Suatu hari, ada seorang muda yang bertemu dengan seorang tua yang bijaksana. Si anak muda bertanya, "Pak, sebagai seorang yang sudah kenyang dengan pengalaman tentunya anda bisa menjawab semua pertanyaan saya". "Apa yang ingin kau ketahui anak muda?" tanya si orang tua. "Saya ingin tahu, apa sebenarnya yang dinamakan impian sejati di dunia ini". Jawab si anak muda. Orang tua itu tidak menjawab pertanyaan si anak, tapi mengajaknya berjalan-jalan di tepi pantai. Sampai di suatu sisi, kemudian mereka berjalan menuju ke tengah laut. Setelah sampai agak ke tengah di tempat yang lumayan dalam, orang tua itu dengan tiba-tiba mendorong kepada si anak muda ke dalam air. Anak muda itu meronta-2, tapi orang tua itu tidak melepaskan pegangannya. Sampai kemudian anak muda itu dengan sekuat tenaga mendorong keatas, dan bisa lepas dari cekalan orang tua tersebut. "Hai, apa yang barusan bapak lakukan, bapak bisa membunuh saya" tegur si anak muda kepada orang bijak tersebut. Orang tua tersebut tidak menjawab pertanyaan si anak, malah balik bertanya, "Apa yang paling kau inginkan saat kamu berada di dalam air tadi?". "Udara, yang paling saya inginkan adalah udara". Jawab si anak muda. "Hmmm, bagaimana kalo saya tawarkan hal yang lain sebagai pengganti udara, misalnya emas, permata, kekayaaan, atau umur panjang?" tanya si orang tua itu lagi. "Tidak ... .. tidak ... ... tidak ada yang bisa menggantikan udara. Meskipun seisi dunia ini diberikan kepada saya, tidak ada yang bisa menggantikan udara ketika saya berada di dalam air "jelas si anak muda. "Nah, kamu sudah menjawab pertanyaanmu sendiri kalau begitu. KALAU KAMU MENGINGINKAN SESUATU SEBESAR keinginanmu AKAN UDARA KETIKA KAMU BERADA DI DALAM AIR, ITULAH IMPIAN SEJATI "kata si orang tua dengan bijak. Teman, apakah Anda saat ini memiliki impian sejati? Banyak orang yang mengatakan impian mereka ini, atau itu, tapi sebagian besar yang mereka sebutkan adalah keinginan belaka, bukan impian. Keinginan sifatnya tidak mendesak. Kalo bisa dapat syukur, nggak dapat juga tidak apa-apa. Kalo bisa mobil BMW, kalo nggak, Kijang juga gak apa-2. Ada pula orang yang mempersepsikan impian dengan harapan. Keduanya mirip namun berbeda. Harapan lebih kepada sesuatu di masa depan yang terjadi dengan sendirinya atau atas hasil kerja orang lain. Intervensi kita kecil sekali, atau bahkan tidak ada. Impian tidak seperti itu. Apapun yang terjadi, mau tidak mau, dengan perjuangan sekeras apapun impian itu HARUS tercapai. Impian terbaik seorang manusia adalah ketika dia berusia dibawah lima tahun. "Saya mau jadi dokter, mau jadi pilot, mau jadi pengusaha, dll ... ..." bukankah itu yang kerap dikatakan oleh anak-anak Anda? Sayangnya, begitu mereka menginjakkan kaki di bangku sekolah, mereka `diharamkan 'membuat kesalahan. Selain itu, mereka juga mulai diajarkan melihat realitas dunia - dari sisi yang negatif. Menurut sebuah penelitian yang dilakukan di Amerika, seorang remaja sampai dia berusia 20 tahun, rata-rata akan menerima 20.000 macam kata "NO". "Jangan nakal, jangan main air, jangan kesana, jangan malas, jangan pergi, dan ribuan kata jangan yang lain. Memang tujuannya baik karena mengajarkan kepada kita agar dapat hidup dengan baik. Tapi karena terlampau seringnya kata "NO 'itu diterima, akan mempengaruhi pula alam bawah sadar manusia. Sehingga setiap kali kita memikirkan sesuatu yang baru, misalnya impian, yang pertama kali terlintas di benak kita adalah kata "NO". Banyak juga orang saat ini saat ditanya apa impiannya, mereka menjawab tidak tahu. Sungguh malang nasib orang tersebut, karena orang yang tidak memiliki impian sebetulnya secara mental mereka sudah `mati '. Mungkin orang-2 tersebut menganggap hidup adalah suatu nasib, sehingga sekeras apapun mereka bekerja atau setinggi apapun impian mereka, namun saat nasib tidak menghendaki mereka sukses, mereka tidak akan sukses. Atau ada pula type orang yang terjebak di dalam `comfort zone ', dimana kehidupan mereka saat ini sudah nyaman, atau setidaknya berkecukupan. Mereka merasa tidak perlu membuat suatu impian yang lebih besar. Mereka mungkin akan berkata "Ah, buat apa rumah besar-besar .... Bisa ngontrak aja sudah bagus ... ... ". Type ketiga, ada orang yang SENGAJA tidak mau membuat impian, karena ... .... malu jika ditertawakan orang lain, dianggap norak, nggak tau diri, atau bahkan gila. Nah, sebenarnya bukan Anda yang norak, tapi karena hidup kita sudah terlalu penuh dikelilingi oleh orang-orang dengan pikiran negatif, dimana mereka akan merasa `tidak suka 'jika ada seseorang yang tadinya setingkat dengan mereka, lalu mau pergi ke tingkat yang lebih tinggi. Mereka akan berusaha dengan ejekan, sindiran dan usaha-usaha lain agar Anda tetap `selevel 'dengan mereka. Kalau Anda ingin membuktikan, coba besok pagi di kantor, katakan kepada rekan-2 Anda, "Saya punya impian untuk jadi orang sukses. Saya akan berusaha keras mencapainya, untuk membawa saya dan keluarga saya ke tingkat yang lebih baik ". Lalu coba lihat ... .. berapa banyak yang mentertawakan anda ... .. Dan coba lihat pula berapa orang yang mendukung Anda. Mungkin hampir tidak ada yang mendukung Anda. Masih maukah Anda meraih impian tersebut ... .. setelah Anda ditertawakan ....? teman, saya yakin kita saat ini masih mampu menciptakan impian-2 kita, asalkan kita mau menghilangkan segala penghalang di dalam benak kita. Cobalah untuk berpikir bebas, seperti anak berusia 5 tahun. Jangan hiraukan apa yang dikatakan orang tentang impian Anda, tapi berusahalah agar impian itu tercapai. Memang benar, kita tidak akan bisa mencapai semua impian kita. Tapi tanpa punya impian, Anda tidak akan meraih apa-apa. Ciptakan impian, lakukan kerjanya, dan raih hasilnya! Semoga sukses! Motivational Quotes Ada banyak people who have big plans but their big plans never come true. The reason is, too many people have big plans but file to keep their small perjanjian - Robert Kiyosaki - The future belongs to those who believe in the beauty of their dreams - Eleanor Roosevelt - What ever the mind of man can conceive & believe, it dapat mencapai! - Napoleon Hill - Most of the important things in the world have been accomplished by people who have kept on trying ketika ada seemed to be no hope at all - Dale Carnegie - I can not give you the formula for success, but I dapat give you the formula for failure, yang are try, try and try - Herbert Bayard Swope - (www.pondokbaca.com)

curhat atau selingkuh?

Dalam dunia cinta, istilah selingkuh tak pernah terlepas di dalamnya. Salah satu sisi negatif dalam hubungan antara dua insan ini seringkali menjadi pemicu masalah yang bisa berbuntut ke arah perpisahan.

Tapi seringkali terlintas satu pertanyaan, bagaimana sebuah tindakan disebut sebagai selingkuh? Secara umum bisa dikatakan, selingkuh sudah mulai terjadi, ketika kita sudah terpikat dengan orang lain yang bukan pasangan kita dan sudah melakukan hal-hal untuk bisa semakin dekat dengannya.

Lalu bagaimana jika teman curhat kita kadang membuat pasangan cemburu? Apakah kedekatan itu bisa dimasukkan perselingkuhan? Sebenarnya untuk curhat lebih bukan ke urusan terpikat tapi karena biasanya rasa percaya dan nyaman yang membuat kita bisa mengeluarkan unek-unek kita.

Sementara ‘terpikat’ adalah menyukai seseorang, bukan saja hanya sebatas curhat namun mulai menyukai hal lain yang ada dalam diri seseorang. Tertarik dengan tampangnya, tertarik dengan suaranya dan tertarik dengan sikapnya.

Selingkuh Lagi…

Selingkuh juga bisa dikatakan mulai terjadi ketika ada seseorang yang lain mengambil peran dari pacar kita yang resmi. Berbagai hal yang seharusnya dilakukan bersama kekasih tiba-tiba saja beralih ke seseorang yang lain, apalagi jika mulai memikirkan seseorang yang memang bukan pasangan kita.

Curhat pun bisa menjadi salah satu tindakan selingkuh ketika kita mulai enggan bahkan tidak pernah bercerita dan curhat hal apapun tentang diri kita pada pacar. Suatu hal yang seharusnya bisa kita curhatkan ke pacar kita, tapi kita lebih memilih ke orang lain. Menjadikan pacar kita menjadi pihak yang tidak tahu apa-apa tentang kita dibandingkan dengan orang yang lain.

Disinilah selingkuh mulai terjadi, yaitu saat kita membiarkan bahkan dengan senang hati seseorang yang lain mengambil segala peran dan kedudukan pasangan resmi kita.

Sampai manakah tahap perselingkuhan Anda?
sumber :(www.pondokbaca.com)

Arti Sebuah Kehidupan

Awan sedikit mendung, ketika kaki kaki kecil Yani berlari-lari gembira di atas jalanan menyeberangi kawasan lampu merah Karet. Baju merahnya yang kebesaran melambai lambai di tiup angin. Tangan kanannya memegang es krim sambil sesekali mengangkatnya ke mulutnya untuk dicicipi, sementara tangan kirinya mencengkram ikatan sabuk celana ayahnya. Yani dan ayahnya memasuki wilayah pemakaman umum Karet, berputar sejenak ke kanan dan kemudian duduk di atas seonggok nisan "Hj Rajawali binti Muhammad 19-10 -1905:20-01-1965 ". "Nak, ini kubur nenekmu mari kita berdo'a untuk nenekmu" Yani melihat wajah ayahnya, lalu menirukan tangan ayahnya yang mengangkat ke atas dan ikut memejamkan mata seperti ayahnya. Ia mendengarkan ayahnya berdo'a untuk neneknya ... "Ayah, nenek waktu meninggal umur 50 tahun ya yah." Ayahnya mengangguk sembari tersenyum sembari memandang pusara Ibu-nya. "Hmm, berarti nenek sudah meninggal 36 tahun ya yah ..." kata Yani berlagak sambil matanya menerawang dan jarinya berhitung. "Ya, nenekmu sudah di dalam kubur 36 tahun ..." Yani memutar kepalanya, memandang sekeliling, banyak kuburan di sana. Di samping kuburan neneknya ada kuburan tua berlumut "Muhammad Zaini: 19 - 02-1882: 30-01-1910 "" Hmm .. kalau yang itu sudah meninggal 91 tahun yang lalu ya yah "jarinya menunjuk nisan disamping kubur neneknya. Sekali lagi ayahnya mengangguk. Tangannya terangkat mengelus kepala anak satu-satunya. "Memangnya kenapa ndhuk?" kata sang ayah menatap teduh mata anaknya. "Hmmm, ayah khan semalam bilang, bahwa kalau kita mati, lalu di kubur dan kita banyak dosanya, kita akan disiksa di neraka" kata Yani sambil meminta persetujuan ayahnya. "Iya kan yah?" Ayahnya tersenyum, "Lalu?" "Iya .. kalau nenek banyak dosanya, berarti nenek sudah disiksa 36 tahun dong yah di kubur? Kalau nenek banyak pahalanya, berarti sudah 36 tahun nenek senang di kubur .... ya nggak yah?" Mata Yani berbinar karena bisa menjelaskan kepada ayahnya pendapatnya. Ayahnya tersenyum, namun sekilas tampak keningnya berkerut, tampaknya cemas .... "Iya nak, kamu pintar," kata ayahnya pendek. Pulang dari Pemakaman, ayah Yani tampak gelisah di atas sajadahnya, memikirkan apa yang dikatakan anaknya ... 36 tahun ... sampai sekarang ... kalau kiamat datang 100 tahun lagi .... 136 tahun disiksa .. atau bahagia di kubur .... Lalu ia menunduk ... meneteskan air mata ... Kalau ia meninggal .. lalu banyak dosanya ... lalu kiamat masih 1000 tahun lagi berarti ia akan disiksa 1000 tahun? Innalillaahi wa inna ilaihi rooji'un ... air matanya semakin banyak menetes ..... Sanggupkah ia selama itu disiksa? Iya kalau kiamat 1000 tahun ke depan .. kalau 2000 tahun lagi? Kalau 3000 tahun lagi? Selama itu ia akan disiksa di kubur .. lalu setelah dikubur? Bukankah akan lebih parah lagi? Tahankah? Padahal melihat adegan preman dipukuli massa ditelevisi kemarin ia sudah tak tahan? Ya Allah ... ia semakin menunduk .. tangannya terangkat keatas .. bahunya naik turun tak teratur .... air matanya semakin membanjiri jenggotnya ..... Allahumma as aluka khusnul khootimah berulang kali di bacanya doa itu hingga suaranya serak ... dan ia berhenti sejenak ketika terdengar batuk Yani. dihampirinya Yani yang tertidur di atas dipan bambu ... dibetulkannya selimutnya. Yani terus tertidur ... tanpa tahu, betapa sang bapak sangat berterima kasih padanya karena telah menyadarkannya .. arti sebuah kehidupan ... dan apa yang akan datang di depannya ....
sumber :(Www.pondokbaca.com)

Minggu, 25 September 2011

PERBEDAAN SUKA, SAYANG, DAN CINTA

Saat kau MENYUKAI seseorang, kau ingin memilikinya untuk keegoisanmu sendiri.
Saat kau MENYAYANGI seseorang, kau ingin sekali membuatnya bahagia dan bukan untuk dirimu sendiri.
Saat kau MENCINTAI seseorang, kau akan melakukan apapun untuk kebahagiaannya walaupun kau harus mengorbankan jiwamu.

Saat kau MENYUKAI seseorang dan berada di sisinya maka kau akan bertanya, "Dapatkah aku menciummu?"
Saat kau MENYAYANGI seseorang dan berada di sisinya maka kau akan bertanya, "Dapatkah aku memelukmu?"
Saat kau MENCINTAI seseorang dan berada di sisinya maka kau akan menggenggam erat tangannya ...

SUKA adalah saat ia menangis, kau akan berkata "Sudahlah, jangan menangis." SAYANG adalah saat ia menangis dan kau akan menangis bersamanya. CINTA adalah saat ia menangis dan kau akan membiarkannya menangis di pundakmu sambil berkata, "Mari kita selesaikan masalah ini bersama - sama. "


SUKA adalah saat kau melihatnya kau akan berkata, "Ia sangat cantik dan menawan." SAYANG adalah saat kau melihatnya kau akan melihatnya dari hatimu dan bukan matamu. CINTA adalah saat kau melihatnya kau akan berkata, "Buatku dia adalah anugerah terindah yang pernah Tuhan berikan padaku .. "


Pada saat orang yang kau SUKA i menyakitimu, maka kau akan marah dan tak mau lagi bicara padanya.
Pada saat orang yang kau SAYANG i menyakitimu, engkau akan menangis untuknya.
Pada saat orang yang kau CINTA i menyakitimu, kau akan berkata, "Tak apa dia hanya tak tau apa yang dia lakukan. "

Pada saat kau SUKA padanya, kau akan memaksanya untuk menyukaimu.
Pada saat kau SAYANG padanya, kau akan MEMBIARKANNYA MEMILIH.
Pada saat kau CINTA padanya, kau akan selalu MENANTINYA dengan setia dan tulus ...

SUKA adalah kau akan menemaninya bila itu menguntungkan. SAYANG adalah kau akan menemaninya di saat dia membutuhkan. CINTA adalah kau akan menemaninya di saat bagaimana keadaanmu.


SUKA adalah hal yang menuntut. SAYANG adalah hal memberi dan menerima. CINTA adalah hal yang memberi dengan rela.


Sumber: Unknown Timestamp: 2008-03-04 11:27:37 Views: 30854

Jumat, 23 September 2011

komunikasi antara guru dan siswa

A. Pengertian Komunikasi, Guru dan Siswa
1. Pengertian Komunikasi
Istilah komunikasi atau dalam bahasa Inggris communication berasal dari kata communist yang berarti sama makna. Jadi, kalau dua orang yang terlibat dalam komunikasi misalnya dalam bentuk percakapan, maka komunikasi akan terjadi atau berlangsung selama ada kesamaan makna mengenai apa yang diperbincangkan. Kesamaan bahasa yang dipergunakan dalam percakapan itu belum tentu menimbulkan kesamaan makna. Dengan perkataan lain mengerti bahasanya saja belum tentu mengerti makna yang dibawakan oleh bahasa itu. Jelas bahwa percakapan kedua orang tadi dapat dikatakan komunikatif apabila kedua-duanya saling mengerti bahasa yang dipergunakan, juga mengerti makna dari yang diperbincangkan.
Akan tetapi, pengertian komunikasi yang dipaparkan di atas sifatnya dasar, dalam arti kata bahwa komunikasi itu minimal harus mengandung kesamaan makna antara dua pihak yang terlibat. Dikatakan minimal karena komunikasi tidak hanya informative, yakni agar orang lain mengerti dan tahu tetapi juga persuasif, yaitu orang lain bersedia menerima suatu faham atau keyakinan, melakukan sesuatu perbuatan atau kegiatan dan lain-lain.
Komunikasi menurut bahasa berarti perhubungan, misalnya antara dua negara yang berhubungan, hubungan dengan orang banyak dan sebagainya.
Menurut istilah para ahli memberikan batasan-batasan sebagai berikut :
1. James A.F Stones, dalam bukunya yang berjudul Manajemen, menyebutkan bahwa komunikasi adalah proses dimana seseorang berusaha memberikan pengertian dengan cara pemindahan pesan.
2. John R. Schemerhorn Cs. Dalam bukunya yang berjudul Managing Organization Behavior, mengatakan bahwa komunikasi dapat di artikan sebagai proses antar pribadi dalam mengirim dan menerima simbol-simbol yang berarti bagi kepentingan mereka.
3. Willieam F. Gluech. Dalam bukunya yang berjudul Manajemen , mengatakan bahwa komunikasi dapat dibagi dalam 2 bagian utama yaitu:
a. Interpersonal communications, komunikasi antar pribadi yaitu proses pertukaran informasi serta pemindahan pengertian antar dua orang atau lebih di dalam suatu kelompok kecil manusia.

b. Organizational communications, yaitu dimana pembicara secara sistematis memberikan informasi dan memindahkan pengertian kepada orang banyak di dalam organisasi dan kepada pribadi-pribadi dan lembaga-lembaga diluar yang ada hubungannya.

Komunikasi merupakan suatu proses sosial yang sangat mendasar dan vital dalam kehidupan manusia. Dikatakan mendasar karena setiap masyarakat manusia baik yang primitif maupun yang modern berkeinginan mempertahankan suatu persetujuan mengenai berbagai aturan sosial melalui komunikasi. Dikatakan vital karena setiap individu memiliki kemampuan untuk berkomunikasi dengan individu-individu lainnya (dan dengan begitu menetapkan kredibilitasnya sebagai seorang anggota masyarakat). Sehingga kesempatan individu tersebut untuk tetap hidup, sedangkan tidak adanya kemampuan ini pada orang individu pada umumnya dianggap sebagai suatu bentuk pathology kepribadian yang serius.
Komunikasi dapat dirumuskan sebagai proses penyampaian suatu pernyataan oleh seseorang kepada orang lain. Perkataan orang dalam pengertian ini membuktikan bahwa yang melakukan komunikasi adalah manusia. Dengan menyebut orang lain berarti komunikasi tidak harus antara dua orang manusia, tetapi bisa sekumpulan orang.
Mengenai pengertian komunikasi yang dikemukakan oleh para ahli. Dari sekian banyak pengertian, Onong Uchjana Efendi menyimpulkan tentang komunikasi sebagai berikut :
Komunikasi adalah proses penyampaian suatu pesan oleh seseorang kepada orang lain untuk memberitahu atau untuk mengubah sikap, pendapat atau perilaku, baik langsung secara lisan, ataupun tidak langsung secara media.
Pengertian komunikasi yang telah dikemukakan para ahli. Dari sekian banyak pengertian Onong Uchjana Efendi menyimpulkan tentang komunikasi sebagai berikut :
1. Pesan (massage)
2. Pengiriman pesan
3. Penyampaian pesan
4. Pemilihan sarana atau media
5. Penerimaan pesan
6. Respons, efek atau pengaruh
7. Gangguan komunikasi dari tiap-tiap tahap.
Dari unsur-unsur tersebut dapat dilukiskan sebagai contoh interaksi aktivitas komunikasi dalam proses belajar mengajar antara guru dan siswa. Dalam hal ini unsur komunikasi memegang pengaruh menentukan untuk menghasilkan kualitas dan kuantitas hasil interaksi tersebut. Keterpaduan dan keterkaitan unsur dengan unsur lainnya, akan membawa pengaruh pola kepada kualitas keberhasilan penguasaan tiap pokok bahasan, khususnya di mata pelajaran secara keseluruhan dan pengajaran pada umumnya.
Jadi, berdasarkan paradigma Laswell tersebut komunikasi adalah proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui yang menimbulkan efek tertentu. Laswell menghendaki agar komunikasi di jadikan objek studi ilmiah, bukan setiap unsur diteliti secara khusus. Studi mengenai komunikator dinamakan control analisis, penyelidikan mengenai pesan dinamakan content analisis audience analisis adalah studi khusus tentang komunikan, sedangkan efek analisis merupakan penelitian mengenai efek atau dampak yang ditimbulkan oleh komunikasi. Demikian kelengkapan unsur menurut Harold Laswell yang mutlak harus ada dalam setiap prosesnya.
Sebagai ilmu pengetahuan ilmu komunikasi/publistik bertujuan bahwa hasil penelitiannya akan dipergunakan dan dapat merupakan suatu bantuan untuk praktek dalam media massa.
Pendidikan dalam ilmu komunikasi selain mendidik orang menjadi ahli-ahli ilmu komunikasi tentunya juga mendidik orang menjadi publisis sifat utama dari seorang publisis adalah bahwa ia dapat memberi pemikiran-pemikiran yang bermanfaat untuk masyarakat secara langsung, memecahkan persoalan-persoalan yang aktual.
2. Pengertian Guru dan Siswa
Sebelum mengurai lebih lanjut tentang guru, terlebih dahulu akan dikemukakan pengertian guru.
Guru adalah seorang anggota masyarakat yang berkompeten (cakap, mampu dan wewenang) dan memperoleh kepercayaan pada masyarakat dan atau pemerintah untuk melaksanakan tugas fungsi dan peranan serta tanggung jawab guru, baik dalam lembaga pendidikan jalur sekolah maupun lembaga luar sekolah.
Dengan demikian dapat di pahami bahwa guru adalah tenaga pendidik yang tugas utamanya adalah mengajar, dalam arti mengembangkan ranah cipta, rasa dan karsa siswa implementasi konsep ideal mendidik, atau seorang anggota masyarakat yang mempunyai wewenang dan memperoleh amanat dari masyarakat atau pemerintah untuk menjalankan suatu tugas baik dalam lembaga jalur sekolah maupun di luar sekolah.
Defenisi lain dikemukakan oleh H. Abdurrahman bahwa :
Guru adalah suatu jabatan karir, fungsional dan profesional. Untuk jabatan ini diperlukan latar belakang pendidikan khususnya keguruan atau latihan dan pengalaman yang lama. Pelaksanaan jabatan ini memerlukan suatu landasan kode etik profesional karena berhubungan langsung dengan manusia dan kemanusiaan yang bersifat transcendental (amat penting)
Dalam uraian tersebut dapat dipahami bahwa guru adalah suatu komponen manusiawi dalam proses belajar mengajar, yaitu ikut berperan dalam usaha pembentukan sumber daya manusia yang profesional di bidang pembangunan. Oleh karena itu guru merupakan salah satu unsur di bidang kependidikan harus berperan serta secara aktif dan menempatkan kedudukannya sebagai tenaga profesional, sesuai dengan tuntutan masyarakat yang semakin berkembang. Dalam arti khusus dapat dikatakan bahwa pada setiap diri guru terletak tanggung jawab untuk membawa para siswanya pada suatu kedewasaan atau taraf kematangan tertentu.
Dalam rangka ini guru semata-mata sebagai pengajar, juga sebagai pendidik sekaligus pembimbing. Ia memberikan pengerahan dalam menuntun siswa dalam belajar. Berkaitan dengan ini maka sebenarnya guru memiliki peranan yang unik dan sangat kompleks di dalam proses belajar mengajar. Dalam usahanya untuk mengantarkan siswa/anak didik ke taraf yang dicita-citakan. Oleh karena itu setiap rencana kegiatan guru harus dapat dilakukan dan dibenarkan semata-mata dari kepentingan anak didik, sesuai dengan profesi dan tanggung jawab.
Dengan demikian dapat dipahami bahwa guru adalah seorang anggota masyarakat yang berkompeten dan memperoleh kepercayaan dari masyarakat dan atau pemerintah untuk melaksanakan tugas, fungsi dan peranannya, yakni mengajar, mendidik dan membimbing serta menuntut siswa dalam belajar atau dengan kata lain guru adalah salah satu komponen manusiawi dalam usaha pembentukan sumber daya manusia dan sebagainya.
B. Guru dan siswa sebagai unit komunitas masyarakat
Dari berbagai kegiatan interaksi belajar mengajar, dapat dipandang sebagai sentral bagi peranannya. Sebab baik disadari atau tidak bahwa sebagian dari waktu dan perhatian guru banyak dicurahkan untuk menggarap proses belajar mengajar dan berinteraksi dengan siswanya.
Mengenal apakah peranan guru itu dan ada beberapa pendapat mengenai peranan guru, antara lain :
a. Prey kata menggambarkan peranan guru sebagai komunikator, sahabat yang dapat memberikan nasehat-nasehat, motivator sebagai pemberi inspirasi dan dorongan, bimbingan, dalam pengembangan sikap dan tingkah laku serta nilai-nilai, orang yang menguasai bahan yang diajarkan.
b. Havingurst menjelaskan bahwa peranan guru disekolah sebagai pegawai dalam perhubungan kedinasan, sebagai mediator dalam hubungannya dengan anak didik, sebagai pengatur disiplin, evaluator dan pengganti orang tua,
c. James W. Brown mengemukakan bahwa tugas dan peranan guru antara lain: menguasai dan mengembangkan materi-materi pelajaran, merencanakan dan mepersiapkan pelajaran sehari-hari, mengontrol dan mengevaluasi kegiatan siswa.
d. Federasi dan organisasi profesional guru sedunia mengungkapkan bahwa “peranan guru sekolah tidak hanya sebagai transmitter dari ide tetapi juga berperan sebagai transformer dan kata lisator dari nilai dan sikap”.
Dari beberapa pendapat diatas maka secara rinci peranan guru dalam kegiatan belajar-mengajar, secara singkat dapat disebutkan :
1) Motivator, yaitu memberikan dorongan dan anjuran kepada siswanya agar secara aktif dan kreatif serta positif berinteraksi dengan lingkungan atau pengalaman baru berupa pelajaran yang ditawarkan kepadanya. Untuk itu guru, dengan seni dan ilmu yang dimilikinya dapat merangsang minta dan perhatian siswanya untuk menerima pengalaman baru.
2) Fasilitator, yaitu bagaimana upaya guru menciptakan suasana dan menciptakan fasilitas yang memungkinkan siswa dapat berinteraksi secara aktif dan kreatif dalam Proses Belajar Mengajar (PBM), keterlibatan siswa dalam PBM hendaknya dilakukan secara suka rela, penuh minat dan perhatian.
3) Organisator, yaitu bagaimana upaya guru mengatur, merencanakan, memprogramkan dan mengorganisasikan seluruh kegiatan PBM. Disini guru juga harus bertindak sebagai leader dan manager yang memungkinkan tugas-tugasnya dapat terlaksana sebagaimana mestinya. Sebagai manager, guru selain merencanakan, dan memprogramkan PBM, juga melaksanakan dan mengendalikan seluruh kegiatan Proses Belajar Mengajar dan diakhiri dengan tindakan pengukuran dan penilaian hasil belajar –mengajar.
4) Informatory, yaitu guru mampu memberikan informasi yang diperlukan oleh siswa, terutama informasi tentang kelanjutan dan kelangsungan belajar-mengajar atau pendidikan siswa, lapangan dan kesempatan kerja yang mungkin dimasuki siswa setelah menyelesaikan studi atau program pendidikannya dan informasi tentang kehidupan seperti bidang ekonomi, sosial budaya, politik, dan pertahanan keamanan.
5) Konselor, yaitu kegiatan guru memberikan bimbingan dan penyuluhan atau pelayanan khusus atau bantuan khusus kepada siswa yang mempunyai permasalahan baik yang bersifat educational dan instructional, emosional dan sosial yang bersifat mental spiritual. Yang berkompeten, namun melalui kegiatan belajar-mengajar sekaligus dapat dan wajib melaksanakan pemberian bantuan khusus kepada siswa yang mengalami kesulitan belajar. Untuk tugas sebagai konselor, guru selayaknya mengembangkan tugas wawasan keguruan dan kependidikan nya disamping meningkatkan terus kemampuan profesional individual, dan sosialnya.
Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa peranan guru dalam kegiatan belajar mengajar yakni :
1) Sebagai motivator, yaitu memberikan dorongan dan anjuran kepada siswanya agar secara aktif dan kreatif serta positif dalam berintegrasi dengan lingkungan atau pengalaman baru berupa pelajaran yang ditawarkan kepadanya.
2) Sebagai fasilitator, yaitu menciptakan suasana dan menyediakan fasilitas yang memungkinkan siswa dapat berinteraksi secara positif dan kreatif dalam proses belajar mengajar.
3) Organisator, yaitu mengatur, merencanakan, dan mengorganisasikan kegiatan proses belajar mengajar.
4) Informatory, yaitu guru mampu memberikan informasi yang diperlukan oleh siswa baik untuk kepentingan dan kelancaran kegiatan proses belajar mengajar maupun untuk kepentingan masa depan siswa.
5) Konselor, yaitu guru memberikan bimbingan dan penyuluhan atau bantuan khusus kepada siswa yang mempunyai permasalahan dan sebagainya.
Untuk dapat melakukan peranan dan melaksanakan tugas serta tanggung jawabnya, guru memerlukan syarat-syarat tertentu. Syarat-syarat inilah yang akan membedakan antara guru dari manusia-manusia lain pada umumnya. Syarat-syarat tersebut dapat diklasifikasikan menjadi beberapa kelompok :
a. Persyaratan administrasi.
Syarat-syarat administrasi ini antara lain meliputi: soal kewarganegaraan (warga negara Indonesia), umur (sekurang-kurangnya 18 tahun), berkelakuan baik, mengajukan permohonan. Disamping itu masih ada syarat-syarat lain yang telah ditentukan sesuai dengan kebijaksanaan yang ada.
b. Persyaratan teknis.
Dalam persyaratan teknis ini ada yang bersifat formal, yakni harus berijazah pendidikan guru. Hal ini mempunyai konotasi bahwa seseorang yang memiliki ijazah pendidikan guru itu dinilai sudah mampu mengajar. Kemudian syarat-syarat yang lain adalah menguasai cara dan tehnik mengajar, terampil mendesain program pengajaran serta memiliki motivasi dan cita-cita memajukan pendidikan pengajaran.
c. Persyaratan fsikis.
Yang berkaitan dengan kelompok persyaratan fsikis, antara lain: sehat rohani, dewasa dalam berfikir, sopan memiliki jiwa kepemimpinan, konsekuen, dan berani bertanggung jawab, berani berkorban serta memiliki jiwa pengabdian. Di samping itu guru juga dituntut untuk bersifat pragmatis dan realistis, tetapi juga memiliki pandangan yang mendasar dan filosofis. Guru juga harus mematuhi norma-norma dan nilai yang berlaku serta memiliki semangat membangun. Inilah pentingnya bahwa guru harus memiliki panggilan hati nurani untuk mengabdi demi anak didik.
d. Persyaratan fisik.
Persyaratan fisik ini meliputi antara lain: berbadan sehat, tidak memiliki cacat tubuh yang mungkin mengganggu pekerjaannya. Tidak memiliki gejala-gejala penyakit menular. Dalam persyaratan fisik ini juga menyangkut kerapihan dan kebersihan, termasuk bagaimana cara berpakaian. Sebab bagaimana juga guru akan selalu akan dilihat/amati dan bahkan dinilai oleh para siswa/anak didiknya.
Dalam berbagai persyaratan yang telah dikemukakan diatas, menunjukkan bahwa guru memiliki bagian tersendiri dengan berbagai ciri kekhususannya, apalagi kalau dikaitkan dengan tugas profesinya. Sesuai dengan tugas profesinya maka sifat dan persyaratan tersebut secara garis besar dapat diklasifikasikan dalam spektrum yang lebih luas, yakni guru harus: a. memiliki kemampuan profesional, b. memiliki kapasitas intelektual, dan c. memiliki sifat edukasi sosial.
Ketiga syarat itu diharapkan dimiliki oleh setiap guru, sehingga mampu mematuhi setiap fungsinya sebagai pendidik bangsa, guru di sekolah dan pemimpin di masyarakat. Untuk itu diperlukan kedewasaan dan kematangan dari guru itu sendiri. Dengan kata lain bahwa ketiga syarat kemampuan tersebut, perlu dihubungkan dengan tingkat kedewasaan seorang guru itu sudah memiliki kepastian intelektual yang tinggi dan memadai.
Untuk melaksanakan tugas pokoknya, guru harus memiliki seperangkat kompetensi keguruan, antara lain :
1. Penguasaan materi bidang studi yang akan diajarkan.
2. Pemahaman dan keterampilan mengelolah kelas.
3. Pemahaman dan kemampuan mengelola program pengajaran PBM dan sumber-sumber belajar.
4. Keterampilan memilih, menyusun dan menggunakan berbagai media pelajaran.
5. Kemampuan dan keterampilan untuk memilih dan menggunakan model-model mengajar, strategi mengajar dan metode-metode mengajar yang bervariasi.
6. Kemampuan dan keterampilan untuk menerapkan prinsip-prinsip pengukuran dan penilaian.
7. Pengetahuan, pemahaman, dan kemampuan menerapkan pengembangan sistem-sistem instruksional dalam PBM.
8. Pengetahuan, pemahaman, kemampuan dan keterampilan menyusun dalam melaksanakan program bimbingan dan penyuluhan di sekolah.
Untuk melaksanakan tugas dan kompetensinya, guru dalam mendesain pelajaran, hendaknya memperhatikan unsur-unsur dan faktor-faktor yang mendukung PBM, antara lain :
1) Tujuan pengajaran yang akan dicapai baik yang umum maupun yang khusus dirumuskan secara jelas dan dapat diukur.
2) Materi pelajaran yang akan diajarkan, apakah tidak terlalu banyak atau terlalu sedikit dibanding waktu yang disediakan.
3) Metode strategi dan model mengajar sesuai dengan kondisi ruangan besar kecilnya jumlah siswa dan jenis bidang studi yang akan diajarkan.
4) Sumber belajar dan media belajar yang akan digunakan dalam PBM apakah cukup tersedia baik kuantitasnya maupun kualitasnya yang menunjang berlangsungnya PBM secara efektif dan optimal.
5) Pengelolaan pelajaran atau managemen IBM dan PBM diikutkan dengan pengelolaan kelas, faktor penunjang dan faktor penghambat seta jenis pendekatan yang akan digunakan oleh guru kelasnya.
6) Siswa yang akan belajar, bagaimana pengaruhnya di kelas waktu belajar, apakah dalam bentuk klasikal, teateral, individual atau kelompok, tingkat perbedaan kemampuan, jenis kelamin dan latar belakang kehidupan sosial keluarganya serta kepribadian siswa itu sendiri yang harus diketahui oleh guru.
7) Faktor guru itu sendiri dengan kompetensi yang dimilikinya, kepribadian, perhatian, minat, dan kecintaannya pada tugas dan siswanya.
Siswa penyelenggaraan pengukuran dan penilaian hasil belajar daya serap dan prestasi belajar siswa efektifitas dan metode, strategi dan model mengajar yang diterapkan dan penyajian bahan yang relevan, termasuk bentuk-bentuk teks dan waktunya, pendekatan dan keputusan terakhir yang akan diterapkan.
9) Managemen dan pengembangan IBM-IBM yang akan diterapkan dalam pelaksanaan pengajaran harus dilakukan secara selektif dan fleksibel oleh guru.
10) Kode etik guru, baik dalam melaksanakan tugas keguruan, tugas sosial kemasyarakatan, maupun dalam kedudukannya sebagai warga negara dan anggota atau kepala keluarga seharusnya memahami dan mau serta mampu melaksanakan setiap butir kode etik profesinya tersebut.
Profesi guru sebagai suatu jabatan dilandasi oleh suatu kode etik, yang merupakan tanggung jawab guru terhadap jabatannya dengan asas-asas sebagai berikut :
a) Jiwa jabatan dan pengabdian guru menggerakkan dan mengatur tingkah lakunya.
b) Cita-cita, rasa hormat dan bangsa atas jabatan atau profesinya sebagai guru menjadi pendorong baginya untuk memperhatikan dan menaati norma-norma jabatannya.
c) Kebiasaan dan pengalaman-pengalaman di dalam pelaksanaan tugas jabatannya akan memperkaya dan memperkuat norma karyawan dan profesinya.
d) Upaya yang terus menerus untuk meningkatkan mutu profesi, mengembangkan kepribadian dan kehidupan sosialnya sehingga benar-benar menjadi guru, pendidik dan pengajar yang profesional, tergambar dalam kemampuan dan kualitas hubungan komunikasi guru dengan pihak terkait.
Menurut Westby Gibson, kode etik (guru) dikatakan sebagai suatu statemen formal yang merupakan norma (aturan tata susila) dalam mengatur tingkah laku guru. Sehubungan dengan itu maka tidaklah terlalu salah kalau dikatakan kode etik guru merupakan semacam pangkal dari kecenderungan manusiawi seorang guru yang ingin menyeleweng. Kode etik guru juga merupakan perangkat untuk mempertegas atau mengkristalisasi kedudukan dan peranan guru serta sekaligus untuk melindungi profesinya.
Adapun rumus kode etik guru, yang merupakan kerangka pedoman guru dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya itu sesuai dengan hasil kongres PGRI XIII, ada sembilan item :
a. Guru berbakti membimbing anak didik seutuhnya untuk membentuk manusia pembangunan yang berpancasila.
b. Guru memiliki kejujuran profesional dalam menerapkan kurikulum sesuai kebutuhan anak didik masing-masing.
c. Guru mengadakan komunikasi, terutama dalam memperoleh informasi mengenai anak didik, tetapi menghindarkan diri dari segala bentuk penyalahgunaan.
d. Guru menciptakan suasana kehidupan sekolah dan memelihara hubungan dengan orang tua murid sebaik-baiknya bagi kepentingan anak didik.
e. Guru memelihara hubungan baik dengan masyarakat di sekolahnya maupun masyarakat yang lebih luas untuk kepentingan pendidikan.
f. Guru secara sendiri atau bersama-sama berusaha dan mengembangkan atau meningkatkan mutu profesinya.
g. Guru menciptakan dan memelihara hubungan antar sesama guru dengan baik berdasarkan lingkungan kerja maupun di dalam hubungan keseluruhan.
h. Guru secara bersama-sama memelihara membina dan meningkatkan mutu organisasi guru profesional sebagai sarana pengabdiannya.
i. Guru melaksanakan segala ketentuan yang merupakan kebijaksanaan pemerintah dalam bidang pendidikan.
Dengan melihat ketentuan-ketentuan tersebut, maka dapat dipahami bahwa seorang guru mantap atau dengan kata lain cukup banyak perangkat untuk tidak cenderung menyeleweng, sekaligus perangkat yang utuh mempertegas atau mengkristalisasi kedudukan dan peranannya sebagai guru serta sekaligus untuk melindungi profesinya.
Proses belajar mengajar merupakan inti dari pendidikan keseluruhan dengan seorang guru sebagai peranan utama. Peristiwa belajar mengajar berakhir dari pada berbagai pandangan konsep. Oleh karena itu, perwujudan proses belajar mengajar yang dikelompokkan kedalam 4 hal, yaitu : (1) proses informasi, (2) perkembangan pribadi, (3) interaksi sosial, (4) modifikasi tingkah laku.
Proses belajar mengajar merupakan suatu proses yang mengandung serangkaian perbuatan guru dan siswa atas dasar hubungan timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu. Interaksi atau hubungan antara guru dan siswa itu merupakan syarat utama bagi berlangsungnya proses belajar mengajar mempunyai arti yang lebih luas, tidak sekedar hubungan guru dan siswa, tetapi berupa interaksi edukatif. Dalam hal ini bukan hanya penyampaian pesan berupa materi pelajaran, melainkan penanaman sikap dan nilai pada diri siswa yang sedang belajar.
Proses belajar mengajar mempunyai makna dan pengertian yang lebih luas daripada pengertian mengajar. Dalam proses belajar mengajar tersirat adanya satu kesatuan kegiatan yang tidak terpisahkan antara siswa yang belajar dan guru yang mengajar antara kedua kegiatan ini terjalin interaksi yang saling menunjang.
Proses dalam pengertian disini merupakan interaksi semua komponen atau unsur yang terdapat dalam belajar mengajar yang satu sama lain saling berhubungan dalam ikatan untuk mencapai tujuan. Yang termasuk komponen belajar mengajar antara lain meliputi instruksional yang hendak dicapai, materi pelajaran, dan evaluasi sebagai alat ukur tercapai atau tidaknya tujuan. Kesemuanya itu saling berkaitan satu sama lainnya. Keterkaitan ini dapat digambarkan dalam uraian berikut.
Dalam satu kali proses belajar mengajar, yang pertama kali dilakukan adalah merumuskan tujuan instruksional khusus yang akan dicapai. Setelah merumuskan Tujuan Instruksional Khusus (TIK), langkah berikutnya ialah menentukan materi pelajaran yang sesuai dengan tujuan tersebut. Selanjutnya menentukan metode mengajar yang akan digunakan dan dijabarkan dalam bentuk kegiatan belajar mengajar yang merupakan wahana pengembangan materi pelajaran sehingga dapat diterima dan menjadi milik siswa. Kemudian menentukan alat peraga pelajaran yang dapat digunakan untuk memperjelas dan mempermudah penerimaan materi pelajaran oleh siswa serta dapat menunjang tercapainya tujuan tersebut. Langkah yang terakhir adalah menentukan alat evaluasi yang dapat mengukur tercapai tidaknya tujuan yang hasilnya dapat dijadikan sebagai feedback bagi guru dalam meningkatkan kualitas mengajar maupun kuantitas belajar siswa.
Dari uraian tersebut dapat dipahami bahwa belajar mengajar merupakan suatu sistem yang terdiri dari berbagai komponen yang saling berkaitan satu sama lain, dan salah satu diantaranya tidak dapat dilepaskan. Belajar diartikan sebagai perubahan tingkah laku pada diri individu dan individu dengan lingkungannya, perubahan berarti bahwa seseorang setelah mengalami sesuatu proses belajar, akan mengalami tingkah laku, baik aspek pengetahuannya, maupun aspek sikapnya. Misalnya dari tidak bisa menjadi bisa, dari tidak mengerti menjadi mengerti, dari ragu-ragu menjadi yakin, dari tidak sopan menjadi sopan. Kriteria keberhasilan dalam belajar diantaranya ditandai dengan terjadinya perubahan tingkah laku pada diri individu yang belajar.
Mengajar merupakan suatu perbuatan yang memerlukan tanggung jawab moril yang cukup berat. Berhasilnya pendidikan pada siswa sangat bergantung pada pertanggung jawaban guru dalam melaksanakan tugasnya. Mengajar merupakan suatu perbuatan atau pekerjaan yang bersifat unik, tetapi sederhana. Dikatakan unik karena ia berkenaan dengan manusia yang belajar, yakni siswa dan yang mengajar yakni guru, dan berkaitan erat dengan manusia di dalam masyarakat yang kesemuanya menunjukkan keunikan. Dikatakan sederhana karena mengajar dilaksanakan dalam keadaan praktis dalam kehidupan sehari-hari.
Salam …
sumbera : abie http://www.masbied.com/2009/10/30/komunikasi-antara-guru-dan-siswa/